|
MANDAILING NATAL – Banjir dan longsor menerjang dua kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Akibatnya, ratusan rumah terendam dan arus lalu lintas menuju Pantai Barat sekitarnya terputus. Longsor terjadi di Kecamatan Lingga Bayu. Di daerah itu belasan titik longsor ditemukan. Ratusan kendaraan mengantre karena material longsor menghambat badan jalan. Longsor juga mengakibatkan ekonomi masyarakat jadi terputus, karena kendaraan pengangkut barang tidak bisa melintas. Sementara itu, ratusan rumah di Kecamatan Natal, tepatnya di Kampung Sawah dan Patiluban Hilir terendam banjir. Satu jembatan penghubung tergenang air deras, sehingga kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintas. Pantauan SINDO ketinggian air di dalam rumah menduduk mencapai sepinggang orang dewasa, sedangkan di badan jalan mencapai sebahu. Untuk melintas dari badan jalan harus menggunakan perahu yang disediakan masyarakat setempat bagi para pengendara roda dua.Tinggi air di badan jembatan mencapai sepinggang orang dewasa sehingga apabila ingin menyeberang harus hati hati. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina Riswan mengatakan, Banjir yang terjadi sejak 30 Desember 2012, menewaskan seorang warga Simpang Gambir.Selain itu,satu unit rumah di Simpang Gambir hanyut dan menggenangi ratusan rumah di Kampung Sawah dan Patiluban Hilir. Dia mengatakan,warga tewas disebabkan terseret arus yang datang tiba tiba. Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Madina asal dari Natal,Ali Hanapiah mengaku, prihatin dengan situasi yang dirasakan masyarakat.Menurutnya, setiap tahun DPRD selalu mendesak pemerintah untuk melakukan pembendengan di sekitar aliran sungai, sehingga air sungai tidak meluap. “Sudah berulang ulang kami desak, agar dibangun penahan air di sepanjang sungai. Namun, pemerintah tidak pernah mendengarkannya,” tegasnya. zia ul haq nasution Post Date : 02 Januari 2013 |