|
BONDOWOSO (SINDO) Bencana ternyata belum beranjak dari Jawa Timur.Ketika Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik mulai pulih setelah dihantam luapan Sungai Bengawan Solo, kemarin giliran Bondowoso yang diterjang air bah. Banjir air bercampur lumpur melanda Dusun Krajan, Desa Wonoboyo,Kec Klabang. Puluhan rumah yang berada di lereng Gunung Puteri ini rusak parah karena diterjang air setinggi kurang lebih 50 cm. Hampir sama dengan yang terjadi di Bojonegoro, banjir ini merupakan luapan Sungai Ambulu yang tak mampu menampung air akibat hujan deras yang mengguyur hampir sehari penuh. Kali pertama yang menjadi korban adalah belasan hektare lahan pertanian di tepi sungai itu. Namun karena hujan tak berhenti,debit sungai terus naik. Air segera masuk ke rumah- rumah penduduk yang tak jauh dari sungai.Kepanikan seketika melanda.Warga berusaha menyelamatkan diri dengan membawa barang- barang tersisa.Sebagian besar warga lari ke kawasan perbukitan.Sebagian lagi mengungsi di kantor desa yang lokasinya masih aman. Hingga petang, belum ada laporan korban jiwa.Kendati begitu, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena mayoritas rumah warga rusak dan lahan pertanian yang terendam itu berisi tanaman siap produksi. Salah seorang warga Desa Wonoboyo Ilyas Soleh yang mengungsi menceritakan,hujan deras terjadi sejak malam hingga siang kemarin. Ketika hujan tak juga berhenti, warga sebenarnya sudah waswas. Ketika banjir benar-benar terjadi, sebagian warga menyelamatkan diri sambil berlarian mencari tempat yang lebih tinggi dan aman, katanya kemarin. Penderitaan warga Desa Wonoboyo kian lengkap karena hujan deras juga mengakibatkan perbukitan di sisi jalan yang menghubungkan desa itu dengan Desa Rajegwesi longsor. Runtuhan tanah itu menutup separuh lebih badan jalan sepanjang sekitar 50 meter. Sebuah batu besar ikut menutup jalan itu. Kendati demikian, jalur itu bisa masih bisa dilintasi kendaraan roda dua, kendati harus dengan kecepatan sangat rendah dan ekstra hati-hati. Untuk kendaraan roda empat yang akan masuk Desa Wonoboyo terpaksa harus berputar melewati jalur Kab Situbondo dengan tambahan jarak waktu tempuh sekitar 4 jam.Ilyas mengatakan, tanah longsor itu kemungkinan besar dipicu rapuhnya tanah di lereng perbukitan akibat tidak adanya tanaman penyangga. Saat ini, kata dia, sebagian besar areal itu menjadi lahan pertanian jagung dan pisang. Camat Klabang Rusminto mengatakan, banjir luapan Sungai Ambulu itu karena jebolnya dam di Dusun Krajan, Desa Wonoboyo. Dam itu sudah tua. Begitu jebol, air dam meluap dan akhirnya merendam jalan desa dan lahan pertanian,kata dia. (p juliatmoko/ishomuddin) Post Date : 18 Januari 2008 |