|
SEDIKITNYA 387 rumah di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), terendam banjir air laut (rob) setelah tanggul tambak di muara sungai sepanjang 12 meter jebol. Air dengan ketinggian 3060 sentimeter tersebut masuk ke perkampungan itu pada Rabu (4/1) sore. “Biasanya kalau rob datang ketinggian air paling 10-20 sentimeter, tetapi kali ini cukup tinggi hingga masuk ke dalam rumah,” kata Wiryono, 55, warga Desa Tratebang. Camat Wonokerto Hasanudin mengatakan banjir rob terjadi akibat jebolnya tanggul di tambak yang tak jauh dari muara sungai. Hasanudin menambahkan rob juga mengancam beberapa desa lain, yakni Desa Wonokerto Kulon, Wonokerto Wetan, Api-api, dan Pecakaran. Masih di Kabupaten Pekalongan, ruas jalan utama Desa Tinalum dengan Kayu Puring, Kecamatan Petungkriono, tertutup material tanah dan batu setelah longsor di tebing setinggi 75 meter. Hingga kemarin siang aparat TNI maupun kepolisian masih membersihkan material longsor yang menutupi jalan sepanjang 100 meter. “Ruas jalan ini merupakan ruas jalur utama perekonomian warga Desa Tinalum dan Kayu Puring, sehingga longsor tersebut mengganggu aktivitas warga setempat,” kata Camat Petungkriyono, Edi P. Ratusan rumah warga di lima dusun di Desa Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kemarin, juga terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Blega setelah turun hujan deras pada Rabu malam. Selain merendam ratusan rumah, banjir juga melumpuhkan aktivitas ekonomi warga karena jalan dan pasar utama di Kecamatan Blega terendam. Kantor kepolisian sektor (polsek) setempat juga terendam, hingga petugas di polsek tersebut harus menyelamatkan administrasi dan barang penting lainnya. ‘’Pelayanan kami untuk sementara dilakukan dengan kondisi darurat. Karena markas sama sekali tidak bisa digunakan akibat banjir,’’ kata Kepala Unit Sabhara Polsek Blega, Inspektur Dua Eko Widodo, kemarin. Meski banjir, belum terlihat warga yang mengungsi. Mereka hanya menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih aman. Bandang Dari Tuban, Jatim, dilaporkan banjir bandang dan puting beliung merusak 123 rumah warga. Banjir bandang dipicu gundulnya hutan selatan Tuban dalam beberapa tahun terakhir. Meski tidak berlangsung lama, banjir ini juga membuat warga seputaran kota resah. Sebab, limpahan air cukup deras masuk kawasan Tuban kota. Budi, warga setempat, meng ungkapkan banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang berlangsung sekitar 2 jam pada Rabu (4/1) petang. Kondisi itu membuat sejumlah ruas jalan protokol di sepanjang wilayah kota tergenang air hingga 35 sentimeter. ‘’Namun air tidak sampai masuk rumah,’’ ungkapnya, kemarin pagi. Bencana banjir yang terjadi pada Minggu (1/1), yang melanda Kabupaten Sragen, Jateng, mengakibatkan panen tidak maksimal, bahkan terancam puso. “Kalau hortikultura semua langsung busuk, kerugian mencapai Rp400 jutaan,” ungkap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Sragen, Suratno, kemarin. Namun, kalangan petani masih gelisah bila terjadi banjir susulan. AKHMAD SAFUAN Post Date : 06 Januari 2012 |