|
Kebumen, Kompas - Empat orang tewas akibat banjir dan longsor di sejumlah tempat. Selain itu, lebih dari 300 rumah di 16 kecamatan di Kabupaten Banyumas, Kebumen, dan Banjarnegara, Jawa Tengah, diterjang banjir dan tertimpa longsor, Minggu (24/10) sore. Banjir di Kebumen mengakibatkan tiga orang tewas karena terhanyut, yakni pasangan suami istri Parto (90) dan Suwarti (80), penduduk Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, serta Tia (10), siswa kelas 3 SD di Desa Jemur, Kecamatan Kebumen. Satu lagi korban tewas adalah Senen (50), pekerja proyek pembangunan dam/bendungan air di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kejadian di Jateng juga mengakibatkan lebih dari 10 rumah hanyut, 10 rumah tertimpa longsor, sembilan rumah tertimpa pohon, puluhan rumah rusak berat diterjang banjir, tujuh jembatan jebol, dan lebih dari 20 titik talud dan tanggul sungai serta irigasi jebol. Bencana dipicu oleh hujan lebat pada Minggu siang hingga sore hari. Akibatnya, enam sungai besar di Kebumen meluap, yakni Sungai Lok Ulo, Kedung Bener, Wawar, Abang, Karanganyar, dan Kemit. Luapan menyebabkan banjir bandang serta genangan di permukiman dan sawah di 12 kecamatan, yakni Kecamatan Adimulyo, Gombong, Sempor, Kuwarasan, Aliyan, Puring, Kebumen, Seruweng, Padureso, Karang Sambung, Buayan, dan Poncowarno. Banjir bandang dan longsor di Banyumas melanda sejumlah desa di Kecamatan Sumpiuh, Tambak, dan Kemranjen. Adapun banjir di Banjarnegara disebabkan meluapnya Sungai Sapi. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Kemiskinan, dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyumas Nungky Hari Rahman mengatakan, banjir bandang disebabkan oleh meluapnya Sungai Kalireja. Tebing longsor Sementara itu, sebuah tebing di atas proyek pembangunan dam di Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Senin (25/10) pukul 09.00, longsor dan menimbun tiga pekerja proyek. Menurut Kapolsek Gondang Ajun Komisaris Sumadi, seorang pekerja, Senen, ditemukan tewas. Dua orang pekerja lain, Tomo (42) dan Mutaji (45), bisa diselamatkan dalam kondisi luka parah. Ketiga korban adalah warga desa setempat yang bekerja di proyek rehabilitasi bendungan milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Tebing longsor setelah sehari sebelumnya diguyur hujan. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Tulungagung Maryani menuturkan, para pekerja tengah merehabilitasi jaringan irigasi Sumber Nglangkap di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulungagung dengan kontraktor PT Sinar Hijau. Empat jembatan hanyut Di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, empat jembatan kayu hanyut diterjang arus sungai. Padahal, jembatan itu menghubungkan lima desa serta satu kawasan transmigran dengan jalan utama. Akibatnya, ribuan warga terisolasi dan ratusan keramba ikan budidaya hanyut. Informasi dari sejumlah warga Kabupaten Ogan Ilir, Senin, hanyutnya empat jembatan kayu yang membelah Sungai Kelekar dan Sungai Ogan terjadi berturut-turut selama tiga pekan. Penyebabnya, arus deras dan pasang besar. Arus deras juga menghanyutkan lebih dari 100 keramba ikan milik puluhan warga. Menurut Zarkazy, ketua kelompok petani ikan Desa Arisan Gading, kerugian yang dialami petani ikan diperkirakan belasan juta rupiah. ”Sebagian besar keramba berisi ribuan ekor ikan nila dan patin siap panen,” katanya. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ogan Ilir Muksin Abdullah, status keempat jembatan masih dalam tahap pemeliharaan pihak kontraktor.(MDN/ONI/NIK) Post Date : 26 Oktober 2010 |