Banjir dan Gempa Landa Cilacap

Sumber:Suara Pembaruan - 11 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[CILACAP] Puluhan hektare (ha) sawah dengan tanaman padi yang baru berumur satu sampai dua bulan di beberapa desa di Kecamatan Kroya, Maos, Adipala, dan Binangun Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir. Selain banjir, pada Rabu siang, Cilacap juga diguncang gempa. 

Sampai Rabu (10/12) malam, genangan itu masih terlihat di Desa Mujur Kidul, Sikampuh (Kroya), Kalikudi, Maos Lor (Maos), Welahan Wetan, dan Welahan Kulon (Adipala), serta Jepara Wetan (Binangun) dan sekitarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap, Gunawan, menjelaskan, genangan tersebut diharapkan segera surut agar padi yang ditanam bisa diselamatkan. Untuk itu, para petani yang sawahnya tergenang, berupaya mengalirkan genangan air dengan membuka saluran air, agar air segera mengalir ke daerah hilir.

"Semua sawah yang terendam itu berada di daerah cekungan, sehingga bila hujan turun sampai beberapa hari selalu terendam," katanya.

Genangan air di persawahan Desa Sikampuh itu terjadi karena meluapnya Sungai Tipar. Sehingga, sawah di sepanjang tepian sungai tersebut terendam.

Sementara itu, di tengah genangan banjir, Cila-cap juga diguncang gempa berkekuatan 4,8 skala richter (SR). Getaran gempa itu sampai Rabu siang sekitar pukul 10.00 WIB.

"Gempa tersebut juga dirasakan di daerah pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (Jabar), yang berbatasan dengan Cilacap," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Cilacap, Pudjiono.

Pusat gempa tersebut berada di sebelah barat daya Cilacap atau pada Samudra Hindia, sekitar 111 kilometer dari pantai. Tepatnya pada 8,34 derajat lintang selatan (LS) dan 108,20 derajat bujur timur (BT) dengan kedalaman 14 kilometer. Gempa tersebut, belum berpotensi menimbulkan tsunami yang membahayakan.

Akibat hujan lebat selama dua setengah jam mengguyur kota Kabupaten Sumenep, Madura membuat sejumlah jalan raya dan rumah-rumah penduduk tergenang air, sejak Rabu (10/12) petang hingga Kamis pagi. Banjir di tengah kota kabupaten merupakan pemandangan langka, karena hal itu belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Banyak kendaraan bermotor yang mogok karena knalpotnya terendam banjir. Puluhan ha lahan padi di sepanjang jalan lingkar barat dan timur juga tergenang air.

"Akibat hujan lebat, genangan air setinggi 15-30 sentimeter (cm) terjadi di Jalan Trunojoyo, sepanjang satu kilometer (km). Juga terjadi genangan air setinggi 10-20 cm di Jalan Halim Perdana Kusuma, Panglima Sudirman dan Jalan Raya Gapura-Sumenep. Ini gara-gara saluran air tidak dipelihara dengan baik, juga adanya pekerjaan perbaikan trotoar yang kurang terencana, sehingga banyak selokan tersumbat material," ujar Suradi, warga Jalan Trunojoyo.

Mat Sari (46), petani warga Desa Pate'an mengatakan, padi yang baru satu bulan ditanam terancam mati karena sudah tidak mendapat pupuk, kali ini terendam banjir lagi, sementara aliran pembuangan air mampet.

Solusi

Dia beserta petani lainnya berharap Pemkab Sumenep cepat mencari solusi guna mengatasi banjir kali ini. Bupati Sumenep Ramdlan Siradj melalui Wakil Bupati Effendi Said sudah memerintahkan kantor Dinas PU untuk mengatasinya.

Sementara itu, warga Desa Nunkurus dibantu anggota Koramil 1604-05 Fatuleu, Rabu (10/12) siang, berhasil menemukan salah satu korban banjir, Nora Banu (bukan Noya Bani, Red) dalam keadaan tewas. Dengan penemuan korban ini, berarti tinggal satu korban yang belum ditemukan, yakni Rut Banu. Demikian keterangan yang diperoleh SP dari Frans Kosat, anggota Koramil 1604-05 Fatuleu, Rabu petang.

Dijelaskan, jenazah korban yang mulai membengkak ditemukan di dekat muara Kali Lili di sekitar Nunkurus, tersangkut pada ranting pohon yang dihanyutkan banjir. Korban kemudian dievakuasi warga ke rumah duka di Tolnaku, sekitar tujuh kilometer dari lokasi penemuan jenazah. Sementara itu, pencarian terhadap korban Rut Banu masih terus dilakukan.

Sementara itu, jenazah Enggelina Uki-Banu dan Sarah Uki telah dikebumikan dalam satu liang lahat di pekuburan umum di Tolnaku, Rabu siang. Sedangkan, pemakaman jenazah korban Nora Banu, akan dilaksanakan siang ini. [WMO/070/120/080/ 148/152/106]



Post Date : 11 Desember 2008