|
BANDUNG, (PR).-Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, Rabu (7/5), menyebabkan banjir cileuncang di beberapa ruas jalan di Kota Bandung. Di Jln. L.L.R.E. Martadinata, genangan air mencapai ketinggian lutut orang dewasa. Sedangkan genangan air setinggi mata kaki, juga melanda Jln. Andir (depan pasar Andir). Air ini berasal dari selokan di sisi jalan yang tidak mampu menampung air hujan. Selain itu, cileuncang terjadi di Jln. Soekarno-Hatta (perempatan Pasirkoja). Ruas jalan sebelum perempatan digenangi air setinggi mata kaki, karena air selokan di sisi jalan tersebut mampet. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat. Demikian pula lalu lintas di Jln. Cibaduyut Raya, Jln Kebon Kawung, Jln Soekarno-Hatta (depan Leuwipanjang) juga tersendat, karena ruas jalan digenangi air semata kaki. Hujan deras membuat air dari saluran di sisi jalan meluap ke jalan. Pertengahan Juni Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Kelas I Bandung Hendri Subakti menyatakan, musim hujan masih membayangi Kawasan Bandung sampai awal-pertengahan Juni 2008. "Sebab, curah hujan bertahan di atas 200 mm per bulan. Oleh karena itu, kategorinya masih masuk musim hujan," ujarnya ketika dihubungi lewat telefon, Rabu (7/5). Peralihan dari musim hujan ke musim kemarau akan diwarnai kondisi curah hujan ekstrem, baik dari curah hujan maupun kecepatan anginnya. "Curah hujan bisa mendadak tinggi disertai petir dan embusan angin kencang. Oleh karena itu, masyarakat masih harus waspada," ujarnya. Prakiraan suhu di sekitar Bandung mencapai 20-290C, dengan tingkat kelembapan 65-96%. Hujan deras disertai angin puting beliung yang melanda 170 rumah warga di Kel. Sukabungah, Kec. Sukajadi Kota Bandung, Selasa (6/5), menjadi salah satu kejadian pada musim peralihan. Biasanya, kecepatan angin di Kawasan Bandung berkisar 15-20 knot, sedangkan saat kejadian meningkat sampai 40-45 knot. (A-158/CA-168) Post Date : 08 Mei 2008 |