|
SUKABUMI, (PR). Hujan deras selama dua hari berturut-turut, Sabtu hingga Minggu dini hari (29/4), menyebabkan debit air di sejumlah aliran sungai yang ada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi naik. Akibatnya sebagian warga di empat kecamatan, yaitu Gegerbitung, Cireunghas, Sagaranten, dan Lengkong terendam air, termasuk puluhan hektare lahan pertanian dan rusaknya beberapa jembatan gantung yang menghubungkan antarkampung maupun desa. Berdasarkan keterangan yang dihimpun "PR", dari keempat kecamatan yang diserang banjir, kecamatan Lengkong merupakan wilayah yang paling parah. Di kecamatan ini, sedikitnya 33 rumah warga rusak dan puluhan lainnya mengalami rusak ringan. "Banjir dimulai sejak Sabtu petang. Karena hujan terus-menerus turun, luapan air sungai, terutama Cikupa dan Cimandiri terjadi hingga Minggu dini hari," kata Ketua Komite Peduli Masyarakat Miskin Pedesaan, Muhammad Rahidin, S.E. yang melakukan pemantauan di empat kecamatan tersebut. Ketua I Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, Letkol Inf. Karmin Suharna yang dihubungi wartawan Minggu (29/4) juga membenarkan data tersebut. "Berdasarkan laporan yang masuk, sampai saat ini ada empat kecamatan yang dilanda banjir. Namun pada umumnya tidak terlalu parah. Debit air Sungai Cikupa dan Cimandiri naik dan sebagian besar warga yang berada di dekat kedua sungai tersebut terendam antara 20 sampai 30 cm," kata Karmin. Dikemukakan, akibat banjir yang melanda empat kecamatan, tidak tercatat adanya korban jiwa. Namun warga mengalami kerugian materi karena terjadi kerusakan yang bervariasi pada rumah warga, terutama 33 rumah yang ada di Kecamatan Lengkong. "Menurut laporan yang saya terima, tercatat ada 33 rumah warga yang mengalami rusak berat. Kemudian 13 hektare sawah siap panen hancur dan lima jembatan di Kec. Cireunghas roboh terbawa arus sungai yang mencapai ketinggian enam meter. Kelima jembatan tersebut yaitu jembatan Kemang, Leuwi Panjang, Buniwangi, Cibale, dan Ciseupan," kata Karmin. Akibat kejadian ini Satlak Penanggulangan Bencana kab. Sukabumi menyatakan siaga satu. Warga bersama-sama anggota TNI masih terus melakukan gotong royong membersihkan lumpur dan memperbaiki rumah yang rusak. Sedangkan tanggul-tanggul yang jebol dan jembatan gantung yang roboh masih diperbaiki dengan peralatan alakadarnya. Selain di empat kecamatan yang ada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, wilayah utara juga mendapat bagian banjir cileuncang. Salah satunya menimpa warga Kampung Gentong RT 22 RW 07 Desa Sukasari Kecamatan Cisaat. Akibat banjir cileuncang ditambah jebolnya irigasi sepanjang 20 meter menyebabkan volume air meluap hingga menggenangi puluhan rumah warga dengan ketinggian rata-rata sampai 30 meter. Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, namun warga terpaksa harus kerja bakti membersihkan lumpur yang mengotori rumah masing-masing. Selain itu areal pesawahan seluas 2 hektare rusak, ditambah dengan puluhan ton ikan warga yang ditanam di kolam-kolam, kabur. Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. "Sampai Minggu (29/4) ini belum ada bantuan apa pun dari pemerintah, padahal warga sudah melaporkannya ke PSDA dan kecamatan," kata H. Edi Subrata, tokoh masyarakat setempat. (A-82) Post Date : 30 April 2007 |