|
CIMAHI (SINDO) Hujan lebat yang mengguyur Kota Cimahi selama beberapa jam kemarin, menimbulkan banjir cileuncang(melipasnya air dari drainase ke jalan),menyebabkan ratusan rumah terendam dan melumpuhkan arus lalu lintas. Ketinggian air rata-rata mencapai 45 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa seperti di Kel Cibabat, Leuwigajah, Melong, Cimindi, dan Kel Citeureup. Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) Pemadam Kebakaran Dinas Tata Kota Pemkot Cimahi Rudi Priadi mengatakan, satu-satunya cara untuk menanggulangi banjir adalah dengan membobol beberapa saluran air (drainase). Pasalnya, sebagian besar saluran air di Kota Cimahi tidak berfungsi. Akibatnya, air hujan meluap sampai ke permukaan menggenangi jalan dan rumah-rumah warga, ujar Rudi di sela penanganan banjir di Jln Raya Cibabat, Kec Cimahi Tengah. Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Dinas Tata Kota Pemkot Cimahi Boy Iman Nugraha menyebutkan, banjir kemarin merupakan kali kedua setelah peristiwa serupa terjadi pada Sabtu, 7 November 2006. Datangnya air dari atas (Kel Citeureup,Kec Cimahi Utara), jelas Boy kepada wartawan di sela perbaikan saluran air di Kec Cimahi Utara. Dia menuturkan, empat sungai di Kota Cimahi, yakni Sungai Cibaligo, Cisangkan, Cibabat, dan Cibeureum bermuara di Sungai Cimahi. Karena kapasitas sungai dan saluran terbatas, air itu meluber sehingga menimbulkan banjir. Cimahi, baru memiliki tiga sodetan untuk menangkal banjir. Tapi, sodetan tidak berfungsi sempurna lantaran banyak saluran yang mampat, tegas Boy.(slamet parsono) Post Date : 11 April 2007 |