Banjir Cileuncang Bercampur Limbah Pabrik

Sumber:Pikiran Rakyat - 13 April 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).-Banjir cileuncang kembali menyergap Jln. Moh.Toha Palasari, Kec. Dayeuhkolot Kab. Bandung, Kamis (12/4). Hujan deras yang turun sejak pukul 12.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, menyebabkan genangan air di sepanjang ruas jalan tersebut.

Genangan air itu, menyebabkan kemacetan. Bahkan, beberapa pengendara motor yang memutuskan untuk menerobos banjir, terpaksa harus mendorong kendaraannya ke pinggir jalan karena mesinnya mati.

Di sini, memang langganan banjir cileuncang. Hujan gede atau kecil, pasti banjir cukup tinggi. Soalnya, kalau hujan datang kesempatan pabrik-pabrik yang ada di kanan kiri jalan membuang limbah cairnya ke drainase, tutur Roni (30), warga yang tinggal di Jln. Moh.Toha Palasari.

Air yang menggenang, ujarnya, sering berubah warna. Sedangkan banjir cileuncang tersebut disebabkan sistem drainase yang kurang baik.

Warna air tidak hanya cokelat, kadang merah, hitam, atau ungu. Pokoknya warna air limbah lah. Keadaan ini cukup mengganggu kehidupan kami, tutur Roni pula.

Tak berani lapor

Hal senada juga dikatakan Neli (27), warga Kec. Pasawahan Kec. Dayeuhkolot. Menurut Neli, kondisi air yang berwarna-warni tersebut, menyebabkan kulit gatal-gatal.

Apalagi kalau airnya sampai masuk ke rumah. Waduh, sangat mengganggu sekali. Kalau air selokan biasa sih, tidak akan terlalu berbahaya. Tapi kalau bercampur limbah pabrik, kami jadi waswas juga, ucapnya.

Berdasarkan pemantauan PR, tinggi genangan air pada pukul 19.30 WIB masih kira-kira 10 cm. Kalau pukul 15.00 WIB tadi air cukup tinggi, sampai selutut orang dewasa, ujar Rian (17), warga lainnya.

Kendati air banjir bercampur limbah cukup mengganggu warga, Neli mengatakan mereka tidak pernah mencoba untuk melapor dan menyampaikan kepada pihak berwenang.

Enggak tahu kenapa, tapi sepertinya warga sini memang takut untuk melaporkan kepada pemerintah, katanya.

Kendati demikian, mereka berharap pabrik-pabrik yang berada di daerah tersebut tidak lagi membuang limbahnya ke selokan. (A-154)



Post Date : 13 April 2007