|
Cilacap, Kompas - Ancaman banjir Sungai Citanduy di wilayah barat Cilacap, Jawa Tengah, seperti terjadi pada 29 Janauri 2003 sudah berada di depan mata. Penduduk puluhan desa di Cilacap barat ini mulai waswas dengan meluapnya Sungai Citanduy yang saat ini sudah menggenangi 12 desa di Kecamatan Kalipucang dan Padaherang Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Wilayah 12 desa di Kabupaten Ciamis yang dilanda banjir itu merupakan desa-desa di bagian hilir daerah aliran sungai (DAS) Sungai Citanduy dan letaknya berbatasan dengan bagian barat Cilacap. "Hampir tiap hari ada warga desa yang menyampaikan kekhawatirannya, banjir Citanduy akhir Januari 2003 akan terulang lagi. Waktu itu ketinggian genangan di beberapa tempat mencapai 3 meter sampai 4,5 meter," ungkap Untung Sukowibowo, Camat Wanareja kepada Kompas, Selasa (11/1) siang. Pihak kecamatan tidak dapat berbuat banyak karena persoalan Citanduy sangat kompleks. "Kecamatan hanya dapat menganjurkan penduduk agar mewaspadai kemungkinan datangnya banjir Citanduy yang selalu menyengsarakan masyarakat Cilacap bagian barat," katanya. Penduduk di Desa Tarisi, Adimulya, dan belasan desa lain di Wanareja benar-benar cemas banjir tahun 2003 akan terulang lagi tahun ini. Apalagi sampai saat ini banjir masih menggenangi Desa Tarisi meski tidak setinggi empat-lima hari lalu. Kekhawatiran penduduk di Cilacap akibat tersumbatnya muara sungai terbesar di Jawa Barat itu bukannya tanpa alasan. Karena Laguna Segara Anakan yang menjadi muara Sungai Citanduy saat ini sudah tidak dapat menampung air yang membawa lumpur. Laguna Segara Anakan diprediksi dalam beberapa tahun ke depan akan segera hilang dari peta. Kondisi ini diperparah gorong-gorong raksasa sepanjang 280 meter dengan diameter enam meter tidak berfungsi optimal karena ujungnya tersumbat lumpur dan sampah. Selain itu tanggul dua sungai, Citanduy dan Cikawung, juga dalam kondisi kritis. (NTA) Post Date : 12 Januari 2005 |