Banjir Cilacap Rendam 269 Rumah

Sumber:Suara Pembaruan - 27 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[CILACAP] Sebanyak 269 rumah di Desa Grugu dan Kawunganten Induk, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), terendam banjir sejak Rabu hingga Kamis (27/11) pagi, akibat je- bolnya tanggul Sungai Cikawung.

"Sampai Kamis pagi, tinggi genangan air masih sekitar 30 sampai 40 sentimeter (cm), sedangkan Rabu lalu tinggi air masih 50-60 cm," ujar Kepala Badan Kesbanglinmas Cilacap Yayan Rusyawan Kamis pagi.

Menurut Yayan, banjir juga merendam 25 hektare sawah yang ada di daerah tersebut.

Untuk menyumbat tanggul yang jebol, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyerahkan bantuan berupa 1.650 lembar karung untuk diisi pasir dan tanah, kemudian disumbatkan ke bagian tanggul yang jebol sepanjang 20 meter. Perbaikan tanggul ini dilakukan petugas Satlak Penang-gulangan Bencana Alam dibantu masyarakat setempat.

Sedangkan untuk warga yang kebanjiran, dikirimkan bantuan bahan makanan berupa tujuh kuintal beras, 65 dus mi instan, 12 kilogram minyak goreng dan lauk pauk lainnya.

Jalan "Ambles"

Dilaporkan pula, ruas jalan di Cilongkrang, Kecamatan Cipari Cilacap juga ambles. Ruas jalan yang berada kawasan perkebunan karet itu merupakan satu-satu jalur penghubung antara Kecamatan Cipari-Wanareja. Sehingga, kendaraan yang lewat harus hati-hati.

Menurut Yayan, hujan deras di hulu Sungai Cibeureum juga menyebabkan wilayah Kecamatan Sidareja terendam banjir. Kamis pagi tadi dilaporkan, banjir mulai menggenangi permukiman penduduk. Bahkan, ruas jalan di sekitar Pasar Karna Sidareja juga sudah mulai tergenang luapan air Sungai Cibereum.

"Air hujan yang masuk ke Sungai Cibeureum tak bisa mengalir, sehingga meluap ke permukiman dan beberapa ruas jalan di Sidareja," ujar Yayan Rusyawan.

Sementara itu, mas-yarakat di Provinsi Su-lawesi Utara (Sulut) harus hindari daerah rawan longsor dan banjir pada musim hujan ini. Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami meminta masyarakat jauhi daerah rawan longsor dan banjir," kata Kepala Kesbang yang juga Sekretaris Satkorlak Sulut Frans Wagey kepada SP Rabu (26/11) di Manado.

Hujan menguyur Sulut sejak Rabu (26/11) pagi hingga malam hari. Hujan yang disertai angin memang tidak mendatangkan korban jiwa dan kerusakan bangunan rumah. Namun, masyarakat harus waspada dengan menjauhi daerah rawan banjir dan longsor. [143/136]



Post Date : 27 November 2008