SEKITAR 270 rumah di Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, masih te rendam banjir dengan ketinggian 50-60 sentimeter. Banjir juga menggenangi area persawahan seluas 250 hektare.
Desa itu sudah dilanda banjir sejak Minggu (15/5). "Sebelumnya banjir merendam 300 rumah lebih dengan ketinggian hingga 70 cm. Saat ini sudah agak surut, walaupun air masih tetap menggenangi rumah warga. Untuk sementara warga bertahan di rumah masing-masing," kata Kepala Desa Tarisi, Tohirman, kemarin.
Menurutnya, banjir masih mengancam dan berpotensi meluas. Sebab, saat ini cuaca mendung dan terus turun hujan. "Kami telah meminta warga untuk waspada kalau hujan deras mengguyur wilayah ini," katanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Wasi Aryadi, menyatakan bantuan logistik dan karung pasir untuk menutup tanggul jebol di Kali Citonjong sudah dikirim.
Ia mengatakan wilayah itu memang daerah langganan banjir karena datarannya rendah. "Apabila hujan deras datang, banjir pasti akan terjadi, meski tidak ada aliran sungai yang meluap," jelas Wasi.
Sementara itu, banjir di Kecamatan Gandrungmangu dan Sidareja yang sempat merendam lebih dari 800 rumah sudah mulai surut.
Di Sumatra Utara, satu dari empat korban hanyut dalam banjir bandang di lokasi wisata Kabupaten Langkat pada Selasa (17/5) sore ditemukan, kemarin.
Jasad Tito Sitinjak, 10, ditemukan sekitar 4 kilometer da ri lokasi banjir bandang. Tiga korban lain yakni Randa Sitinjak, 7, serta sepasang pengantin baru Abdon Nugroho Silaban dan Nova Boru Ringo Ringo belum ditemukan. Banjir bandang di Kecamatan Langkat juga membawa serta lumpur dan balok kayu ke lokasi pantai Pai, Kecamatan Sei Bingei. Selain di kecamatan itu, banjir bandang juga melanda lokasi pemandian Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Namun, belum diketahui apakah ada korban dalam peristiwa tersebut. (LD/M-TV/N-3)
Post Date : 19 Mei 2011
|