Banjir Besar Melanda Asia

Sumber:Kompas - 06 Juli 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Gauhati, Minggu - Hujan lebat mengguyur sejumlah negara di Asia, seperti India, Banglades, Vietnam, dan China. Hal itu menyebabkan ribuan orang mengungsi dan puluhan orang tercatat tewas.

Di India timur laut, satu sungai meluap akibat hujan lebat di musim hujan. Hujan mengakibatkan banjir menyapu lima desa dan menyebabkan hampir 4.000 orang terpaksa mengungsi dan membuat kamp pengungsian sementara.

Rumah-rumah di Negara Bagian Assam kebanjiran setelah beberapa hari hujan lebat tanpa henti. Akibatnya, sekitar 300.000 warga, termasuk sekitar 100.000 orang di sebuah pulau di Sungai Brahmaputra, terjebak. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan sejak hujan mulai turun, Rabu pekan lalu.

Air dan lumpur membanjiri desa-desa di Distrik Nagaon hari Sabtu. Warga terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di sepanjang tepian Sungai Brahmaputra, sebagaimana dikatakan Menteri Pendapatan Negara Bagian Assam Bhumidar Barman.

Pihak berwenang menempatkan mereka di kamp bantuan sementara. ”Beras dan tablet telah diberikan,” kata Barman.

Distrik Nagoan terletak sekitar 130 kilometer sebelah timur Gauhati, ibu kota Assam.

Hujan muson yang membawa hujan deras biasanya menerpa India dari Juni sampai September. Banjir menghantam Negara Bagian Assam yang berpenduduk 26 juta hampir setiap tahun. Hujan lebat membuat Sungai Brahmaputra meluap.

Remaja terperangkap

Banjir juga menutup jalan-jalan di China bagian selatan. Sekitar 300 remaja terperangkap di sebuah sekolah di kawasan itu dengan pasokan makanan dan air terbatas. Mereka terperangkap akibat hujan yang turun berhari-hari dan telah menewaskan sedikitnya 16 orang.

Lebih dari 320.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di China selatan dan tengah setelah hujan lebat merobohkan rumah-rumah dan juga membanjiri jalan-jalan serta merusak sebuah bendungan.

Air banjir juga menghalangi jalan masuk ke sebuah SMP di kota Hemu di wilayah Guangxi dan membuat jalan-jalan sekitarnya tidak bisa dilalui.

CCTV memberitakan pada hari Minggu bahwa air banjir di sepanjang jalan besar utama di tempat lain di Rongshui sudah sampai setinggi 2,5 meter. CCTV memberitakan ini adalah tingkat air yang paling tinggi di kabupaten itu dalam satu dekade terakhir.

Hujan lebat telah menerpa kawasan itu sejak Rabu. Sampai hari Jumat, 80 persen dari kawasan Ronghsui itu telah kebanjiran dan menyebabkan Sungai Rongjiang meluap ke tepiannya dan memaksa lebih dari 70.000 orang diungsikan.

15 orang tewas di Vietnam

Hujan lebat juga menyebabkan banjir dan longsor di kawasan utara Vietnam yang berpegunungan. Bencana itu menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan menghancurkan rumah-rumah serta merusak jalan-jalan, sebagaimana diberitakan radio pemerintah, Minggu.

”Tanah longsor menewaskan 13 orang di Provinsi Bac Kan dan 11 lainnya hilang sampai Minggu dini hari,” demikian menurut siaran Radio Suara Vietnam.

Banjir juga menewaskan dua orang di Provinsi Cao Bang dan Ha Giang, sedangkan tiga lainnya, termasuk dua anak-anak, hanyut terbawa arus dan masih hilang.

Sekitar 300 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka yang hancur akibat longsor. Jalan-jalan provinsi terkikis. Sejumlah sawah dan ladang jagung serta singkong di tiga provinsi rusak. Kesengsaraan warga tampaknya belum segera berakhir karena hujan diperkirakan masih akan terus turun.

Vietnam kerap terkena banjir dan badai antara Juli dan Oktober, tetapi pemerintah telah mengatakan 47 orang tewas atau hilang dalam bencana alam pada paruh pertama tahun ini.

Dari Dhaka, Banglades, juga dilaporkan, enam anggota sebuah keluarga tewas pada hari Sabtu. Mereka juga menjadi korban banjir bandang, yang menyapu gubuk mereka di Banglades timur laut.

Hujan muson sepanjang malam membanjiri Distrik Habiganj, 120 kilometer sebelah timur laut ibu kota Dhaka, menurut petugas polisi setempat, Mohammad Shahajahan.

Dua pedagang kaki lima dan empat anak mereka, berusia dari dua sampai 12 tahun, tewas ketika gubuk mereka di lereng bukit hanyut oleh banjir bandang. Struktur rumah yang rapuh rentan tersapu banjir di negara ini.(AP/REUTERS/AFP/DI)



Post Date : 06 Juli 2009