|
MEDAN (SINDO) Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan warga Kota Medan akan siklus banjir lima tahunan yang menurut hitungan terjadi pada Desember ini. Siklus inilah yang mengakibatkan banjir besar pada Desember 2001 di Sumut, khususnya Medan. Waktu itu intensitas hujan mencapai 150 mm, terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMG kelas I Polonia Medan Firman Ah, MG kepada SINDO, kemarin. Banjir lima tahunan ini, jelas Firman, diakibatkan moonson disturbance, yaitu gejolak antarawan yang membawa hujan ke Laut Cina Selatan. Biasanya, hujan akan turun berkepanjangan, namun berselang-selang. Moonson disturbance merupakan gejala alam yang terjadi tiap-tiap lima tahun, tukasnya. BMG memprediksi hujan masih akan mengguyur Kota Medan dan daerah-daerah di pesisir timur Sumatera hingga sepuluh hari ke depan. Artinya, banjir mengancam pesisir timur hingga sepuluh hari ke depan. Banjir di Medan terjadi menyusul hujan deras yang bermula sekira pukul 03.00 WIB kemarin. Setelah sempat terhenti sebentar, hujan kembali mengguyur Kota Medan pada pukul 09.00WIB. Namun, lamanya hanya sekira 30 menit. Sekitar pukul 14.00 WIB, hujan kembali turun sebentar dan berulang lagi pada malam hari. Di Perumnas Mandala, terutama di sebagian kawasan Jalan Kiwi dan Kenari, ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Sebagian rumah juga digenangi air. Kendaraan umum yang beroperasi pun terpaksa memperpendek lintasannya. Kondisi ini menyulitkan warga yang ingin ke luar rumah. Banyak warga yang tidak bisa bekerja. Banjir baru surut sekira pukul 12.30 WIB. Namun, warga masih khawatir banjir kembali terjadi. Pasalnya, hujan terjadi berulangulang dan langit tak kunjung cerah. Sejumlah sekolah diliburkan akibat banjir kemarin, yakni SMPN 17 dan SD Negeri Jalan Kapten Jamil Lubis depan Kantor Camat Medan Tembung. Kebi- jakan meliburkan siswa terpaksa diambil karena air menggenangi ruang kelas. Pemko Medan menyatakan 165 rumah tergenang air di Kecamatan Medan Johor. Lurah Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Dodi merinci, banjir melanda 65 rumah di Lingkungan V, 40 rumah di Lingkungan X, 30 rumah di Lingkungan IX dan 30 rumah di lingkungan XI . Kita telah membuat lima dapur umum dan kesehatan. Di samping itu, bantuan logistik berupa beras dan mi instan berangsur- angsur mulai masuk ke posko, ucapnya. Kepala Bagian Humas Pemko Medan, Arlan Nasution mengungkapkan, Walikota Medan Abdillah menginstruksikan seluruh camat, lurah dan kepling di Medan agar terus meningkatkan kewaspadaan, terlebih di kawasan sepanjang aliran Sungai Deli dan Sungai Percut yang membelah Kota Medan. Akibat guyuran hujan kemarin, debit air di kedua sungai tersebut naik hingga nyaris menyentuh daratan. Kita harus proaktif menyikapi musibah ini dan segera melakukan berbagai upaya seperti membuka dapur umum dan posko kesehatan di berbagai kawasan, ujar Arlan. Wali Kota juga meminta aparat kecamatan, kelurahan, kepling dan warga mewaspadai banjir kiriman. Dinas PU Medan pun diingatkan agar segera mengangkut tanah yang baru diangkat dari drainase. Dinas Kebersihan juga diinstruksikan agar proaktif mengangkut sampah. Sebagian ruas jalan menuju di Medan juga tergenang air cukup tinggi. Misalnya, Jalan Letda Sujono di sekitar jalan tol Belmerah. Air juga menggenangi Jalan Willem Iskandar, Jalan Matahari Raya Simpang Ring Road, Jalan Pasar III Medan Perjuangan, Jalan Bukit Barisan simpang Jalan Krakatau, Jalan Mustafa dan Jalan Ngalengko. (syahyan rw/- suharmansyah/yan muhardiansyah/ indra gunawan) Post Date : 22 Desember 2006 |