|
Jakarta - Jakarta terancam banjir besar pada Januari tahun depan karena curah hujan diprediksi mencapai 400 milimeter per bulan. Menurut Ketua Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung Dr Armi Susandi, angka itu sangat tinggi. Pada banjir besar tahun lalu, curah hujan dalam sehari “hanya” 150 milimeter. Namun, banjir besar nanti hanya terjadi kalau, “Hujan turun terus sepanjang dua-tiga hari,” kata dia dalam sebuah lokakarya di kampus Universitas Paramadina Mulya, Jakarta, kemarin. Lokakarya bertajuk “Dampak Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi Masyarakat Urban” itu digelar oleh WWF dan Institute for Essential Services Reform. Menurut Armi, di Jakarta jika curah hujan 350 milimeter sudah dikategorikan waspada banjir. Armi belum bisa memastikan apakah pada Januari-Februari 2009 itu curah hujan 400 milimeter bakal turun maraton beberapa hari. "Harus ada data real-time curah hujan per jam." Prediksi Armi tersebut didasarkan pada data historis temperatur, proyeksi anomali curah hujan, proyeksi banjir pasang tinggi, potensi banjir kiriman, dan proyeksi kenaikan muka laut di Jakarta. Ia mengaku sudah membuat model prediksi curah hujan yang didasarkan pada curah hujan 10 tahun terakhir, suhu, dan persamaan matematika dari kecenderungan yang terjadi. "Akurasi model ini 90 persen," ucapnya. Badan Meteorologi dan Geofisika juga memperkirakan puncak musim hujan jatuh pada Februari tahun depan. "Bulan ini masih transisi," kata Kepala Seksi Sub-Informasi Cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika Kukuh Ribudiyanto kemarin. "Curah hujan Februari tahun lalu di atas normal." Ketika banjir besar melumpuhkan Jakarta pada 2 Februari 2007, BMG menyebut curah hujan paling tinggi per hari terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, yaitu 317 milimeter. Lalu di Tangerang 262 milimeter dan Kemayoran 193 milimeter. Pada Februari 2006, pada saat itu juga terjadi banjir besar, curah hujan di Tanjung Priok 181 milimeter, Ciledug 340 milimeter, Kemayoran 235 milimeter, dan Halim Perdanakusuma 217 milimeter. Jobpie S. | UNTUNG WIDYANTO | Mustafa Silalahi Post Date : 14 November 2008 |