Banjir Besar Ancam Cirebon

Sumber:Koran Tempo - 14 Februari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
MAJALENGKA -- Kepala Kelompok Tenaga Teknisi Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Nana Supriyatna, mengungkapkan banjir besar dan tanah longsor mengancam wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Bencana itu bakal terjadi karena intensitas hujan cukup tinggi dan lebih besar daripada sebelumnya. Intensitas hujan yang tinggi di daerah ini diperkirakan terjadi pada akhir Februari atau awal Maret nanti. "Tapi, untuk sekarang, kondisinya masih normal," kata Nana di Cirebon kemarin.

Dia meminta setiap warga di sekitar Cirebon, terutama di wilayah III yang kerap terkena bencana, lebih mewaspadai kemungkinan banjir besar dan tanah longsor ini. "Terutama pada akhir Februari," katanya. Selama ini Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu menjadi wilayah langganan banjir. Sedangkan daerah rawan longsor adalah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sudah meminta dinas yang terkait dengan penanganan sungai mengeruk sungai-sungai yang selalu meluap setiap musim hujan. "Misalnya Sungai Winong, Ciwaringin, dan Jamblang," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Effendi.

Selain di Cirebon, banjir pada Maret mendatang diperkirakan mengancam Kalimantan Tengah. Menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Hidayat, penyebab banjir adalah curah hujan yang cukup tinggi sepanjang Maret dan April. Sejumlah sungai kemungkinan besar meluap.

Hidayat mengatakan saat curah hujan di bawah 300 mililiter pada Desember lalu, sebagian wilayah Kalimantan Tengah dilanda banjir. Curah hujan pada Maret dan April nanti diperkirakan sampai 500 mililiter. "Sudah pasti akan terjadi banjir lagi," katanya. Apalagi sejumlah sungai sudah dipenuhi air hujan sepanjang Januari dan Februari.

Daerah yang terancam banjir antara lain Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Gunung Mas, karena berada di dataran rendah. Dia meminta warga mewaspadai kemungkinan luapan air dari sungai yang melintasi kawasan ini. ivansyah | karana ww



Post Date : 14 Februari 2007