|
Jakarta, Kompas - Banjir yang merendam 800 rumah warga di 8 RT dan 2 RW Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, belum surut hingga hari ketiga, Selasa (14/2). Ketinggian air masih mencapai 1,5-2 meter dari permukaan tanah. Sebanyak 1.300 warga mengungsi ke dua lokasi, yakni SD Negeri 1 Kota Bumi, Periuk, dan Masjid Mujahidin, Periuk, akibat meluapnya Kali Leduk, pertemuan Kali Sabi dan Cirarap. ”Ini hari ketiga kami mengungsi,” kata Mumu (25), warga RT 08 RW 07. Wakil Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah terus melakukan pemantauan, baik kesiapan posko, lokasi pengungsian, maupun kondisi pompa air di lokasi banjir. ”Kami akan mengkaji lagi relokasi ratusan rumah yang dilalui aliran Kali Cirarap dan Kali Angke (Ciledug Indah, Kecamatan Ciledug) yang selalu banjir jika dapat kiriman banjir dari hulu,” papar Arief seusai acara Hari Lahan Basah Sedunia di Situ Cipondoh. Sementara genangan air di RW 02 dan RW 03 Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah surut. Namun, warga masih waswas karena pintu air yang rusak belum diperbaiki. ”Pintu air masih rusak, belum bisa menutup sempurna,” kata Thamrin Adam, Ketua RT 08 RW 02 Kelurahan Petamburan. Pengerukan Warga di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, juga meminta Pemerintah Kota Jakarta Utara mengeruk endapan pada saluran air. Permintaan itu mendominasi dari total 94 usulan yang diajukan warga dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Koja. ”Hampir 75 persen daerah Koja ini di bawah permukaan laut. Ini yang menyebabkan Koja selalu tergenang tiap turun hujan,” kata Camat Koja Dedi Tarmizi. Warga setempat sangat menginginkan saluran air di tempat tinggalnya dikeruk. Selain itu, warga juga menginginkan penutup pada saluran penghubung bisa diperbaiki karena saat ini banyak yang pecah dan bolong. Menanggapi usulan warga, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan, usulan itu akan diprioritaskan dalam APBD. ”Tak seperti sebelumnya, usulan musrenbang hanya ditampung. Sekarang, usulan itu akan kami masukkan dalam APBD,” ungkapnya. (ART/MDN/PIN) Post Date : 15 Februari 2012 |