Banjir Barabai Minta Tumbal

Sumber:Banjarmasin Post - 08 September 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Tanjung, BPost Setelah sempat melumpuhkan kota Tanjung dan sekitarnya, kemarin luapan air di sejumlah lokasi mulai surut. Bahkan ada yang kering sama sekali, seperti di taman kota Tanjung, Jalan Cendrawasih, Jalan Penghulu Rasyid dan Tanjung Tengah.

Namun, di beberapa kawasan masih terendam hingga pengendara sepeda motor harus menggunakan jasa penyeberangan jika ingin melintas. Di antaranya di kawasan Simpang Empat Tepian dan Jalan Basuki Rahmat RT 5 Kelurahan Agung.

Di Hulu Sungai Utara (HSU), berdasar pantauan BPost di sejumlah lokasi banjir hingga Kamis (7/4), kedalaman air cenderung meninggi atau bertambah sekitar 5 cm dari sebelumnya. Ketinggian air bervariasi antara 50-100cm.

Meski begitu sebagian pedagang masih melakukan aktivitas jual beli. Sejumlah ruas jalan propinsi di Kecamatan Banjang ke Kabupaten Balangan maupun Pangkalaan menuju Tabalong juga tampak macet.

Sementara banjir di kota Apam, Barabai ternyata telah meminta tumbal. Kemarin sore, warga Desa Bukat Barabai sibuk mencari Salim (27). Pemuda ini terbawa arus Sungai Barabai ketika berusaha berenang menyeberangi sungai.

Menurut saksi mata Muhyar, yang juga tetangga korban, sekitar pukul 15:30 Wita korban bersama lima temannya mandi di Sungai Barabai yang berarus deras.

Beberapa temannya lantas menyeberangi sungai yang luasnya sekitar 50 meter itu. Melihat temannya berada di seberang korban juga melompat ke air, namun tubuhnya langsung hanyut.Warga bersama aparat Polres HST hingga tadi malam masih melakukan pencarian, namun korban tak juga ditemukan.

Di kota Barabai, luapan air juga cenderung meningkat, terutama pada Kamis dinihari. Jika, pada Rabu ketinggian air masih di bawah lutut kaki orang dewasa, kemarin beberapa kawasan terutama di pinggiran Sungai Barabai ketinggiannya sempat mencapai satu meter.

Beruntung ketinggian air di Barabai ketika memasuki siang hari mulai turun sedikit-demi sedikit, dan beberapa kawasan yang terendam mulai kering.

Sementara genangan air yang cukup tinggi di kawasan Daha Selatan dan Daha Utara, Hulu Sungai Selatan (HSS) memaksa proses belajar mengajar di Sekolah Dasar di daerah ini terganggu. Sebanyak 28 SD di dua Kecamatan ini siswanya diliburkan.

Curah Hujan Tinggi

Banjir yang melanda sepuluh kecamatan di Tabalong tahun ini memang paling parah dibanding sebelumnya. Menurut Pjs Kepala Bapedalda Tabalong Ir Bambang Susigit, hal tersebut dipengaruhi tingginya curah hujan di Tabalong. Luapan air hingga ke pusat kota selain dari Sungai Tabalong juga sumbangan dari limpahan Sungai Barito.Karena itu, ia menilai pembuatan dan pengendali atau Check Dam di beberapa anak sungai sangat diperlukan.

Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tursandi Alwi dalam kunjungannya di beberapa lokasi banjir di Tanjung, juga melontarkan hal serupa. Ia menyebutkan kepada masing-masing pemerintah kabupaten (Hulu Sungai Utara dan Tabalong) untuk melakukan pembuatan sodetan atau pemecah sungai, sehingga bisa mengatasi banjir agar tidak lebih parah.

"Saya akan coba koordinasikan dengan Menteri Pekerjaan Umum berkaitan dengan musibah banjir di beberapa kabupaten. Yang jelas upaya lama seperti pembuatan sodetan atau pemecah sungai perlu dilakukan sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir," kata Tursandi.

Usai menghadiri peringatan HUT ke 2 Kabupaten Balangan di Paringin, Tursandi menyatakan segera menyalurkan bantuan terhadap 2 kabupaten yang dilanda banjir parah hampir 2 pekan ini yakni Tabalong dan Hulu Sungai Utara. Bantuan jangka pendek itu sebesar Rp100 juta untuk masing-masing kabupaten. mia/han/niz/ori

Post Date : 08 September 2005