REMBANG- Hujan deras yang terjadi sejak siang mengakibatkan banjir bandang di tiga desa yaitu Desa Jadi, Megulung (keduanya di Kecamatan Sumber) serta Desa Kuangsan, Kecamatan Kaliori kemarin sekitar pukul 15.30.
Tidak ada korban dalam kejadian itu. Namun banjir yang datang mendadak membuat warga panik dan memindahkan perabotan mereka ke tempat yang aman. Selain itu belasan hektare sawah siap tanam rusak karena diterjang banjir .
Nur Sholeh (27), warga Desa Jadi Kecamatan Sumber menuturkan, banjir yang menerjang datang saat warga tengah beristirahat di rumah. ” Hujan turun sejak siang hingga sore, sehingga banyak warga tinggal di rumah. Air banjir tidak masuk ke pemukiman, hanya lewat saja,” kata dia.
Banjir bandang setinggi 40 cm itu menggenangi jalan masuk ke Desa Jadi. Sedangkan banjir di Desa Megulung membuat warga RT 7 RW II panik dan memindahkan perabotan rumahnya. Kaswi (38) salah satu warga menuturkan banjir bandang sangat mengejutkan warga.
”Banjir yang datang sangat cepat. Dalam waktu kurang dari 15 menit, banjir sudah setinggi lutut orang dewasa. Saat puncak banjir, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa,” jelas dia.
Dia menambahkan ketika banjir datang, warga langsung mengambil barang-barang berharga untuk diselamatkan. ”Warga juga langsung berlari ke sebelah utara desa untuk mencari tempat yang lebih tinggi,” ujar dia. Nyaris Hanyut Banjir di Desa Megulung itu juga nyaris menimbulkan korban. Dua warga yaitu Sandimin (50) dan anaknya Hartatik (28) terjebak air saat di areal persawahan . Hartatik bahkan hanyut beberapa meter terbawa banjir. Beruntung sang bapak berhasil menangkapnya dan membawanya ke daerah yang aman. ”Air tiba-tiba datang dari arah Desa Jadi dengan cepat. Kami tidak sempat lari,” kata Sandimin.
Sekretaris Desa Megulung Jamsir mengatakan, banjir bandang kemarin merupakan terparah sejak tahun 1980-an.
”Selama ini, banjir hanya menggenangi jalan desa dan langsung hilang. Tahun 1980-an memang ada banjir seperti ini. Namun saat itu merata di semua desa Kecamatan Sumber. Banjir bandang tahun ini merupakan yang terparah selama puluhan tahun,” papar dia. (H19-17)
Post Date : 08 Oktober 2010
|