Banjir Bandang Terjang Pantura

Sumber:Koran Sindo - 05 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
INDRAMAYU (SINDO) Sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Timur dilanda banjir bandang akibat hujan deras tanpa henti sejak Senin (3/12) hingga dini hari kemarin.

Di Jawa Barat, ribuan rumah, ratusan hektare sawah dan tambak serta jalan terendam air dengan ketinggian mencapai 2 meter. Banjir terparah antara lain terjadi di Kab Indramayu (2.952 rumah), Kab Bandung (873 rumah), dan Kab Purwakarta (250 rumah).Total sedikitnya 4.075 rumah terendam air kotor yang membawa sampah dan lumpur dengan ketinggian bervariasi.

Di Indramayu, banjir bandang yang melanda ribuan rumah dan ratusan hektare persawahan di lima kecamatan terjadi sejak pukul 04.30 WIB.Air kiriman dari Sungai Cipanas tersebut bahkan meluber hingga ke ruas jalan jalur Pantura sepanjang 10 km di Kec Kandanghaur.

Selain merendam hampir 3.000 rumah, banjir juga merobohkan dua rumah warga di Desa Wirakanan, Kec Kandanghaur, dan dua rumah di Desa Margamulya, Kec Bongas. Dua motor milik warga di Kec Losarang hanyut terbawa arus air.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kemarin.

Selain karena air pasang dari laut, banjir juga disebabkan buangan air dari Kab Sumedang dan Majalengka, terang Kepala Dinas PU Pengairan Kab Indramayu Tjasmita. Air deras memasuki rumahrumah penduduk di Kec Haurgeulis, Kec Terisi,Kec Kandanghaur, Kec Bongas, dan Kec Cantigi saat sebagian besar warga masih terlelap tidur.

Di tengah kepanikan massal, warga beramai- ramai meninggalkan tempat tinggal mereka mencari lokasi berlindung ke dataran yang lebih tinggi. Mereka membawa sejumlah barang berharga yang bisa diselamatkan. Sebagian besar berkumpul di beberapa titik di tepi jalan raya Pantura.

Sementara itu,air yang meluber hingga ke jalur utama Pantura Indramayu menimbulkan kemacetan selama sekitar enam jam, dari pukul 06.0012.00 WIB. Ratusan kendaraan baik dari arah Cirebon maupun dari arah Jakarta terjebak antrean dan harus berjalan merayap sepanjang sekitar 3 km mulai Pasar Kandanghaur hingga Desa Karanganyar. Genangan air setinggi 30 cm membuat para petugas Polantas Polres Indramayu terpaksa menutup ruas selatan dari Cirebon menuju Jakarta.

Otomatis, hanya satu jalur yang bisa digunakan, yakni jalur sebelah utara yang ketinggian airnya tidak begitu parah. Jalur ini digunakan dengan sistem buka tutup untuk kendaraan dari kedua arah. Sejumlah anak-anak dan ibuibu menggendong bayi berdiri sepanjang jalan meminta sedekah dari pengendara yang melintas dengan ember dan baskom untuk menampung uang recehan.

Air di jalur Pantura mulai surut sekitar pukul 14.30 WIB. Sementara air yang merendam rumah-rumah penduduk di dataran yang lebih rendah hingga berita ini diturunkan baru surut sekitar 3040 cm. Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) Kab Indramayu Ari Nurzaman menyebutkan, kerugian akibat bencana ini ditaksir lebih dari Rp300 juta.

Kerusakan infrastruktur tidak begitu parah. Tapi,banyak sekali rumah terendam dan perabotan warga yang rusak,jelasnya. Di Bandung Selatan, hujan lebat yang mengguyur sejak Senin (3/12) malam juga membuat banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Kab Bandung bagian timur seperti di Kel Andir (RW 06, 07, 09, 13) dan Kel Baleendah (RW 09,20), Kec Baleendah.

Puncak ketinggian air akibat luapan air Sungai Citarum ini terjadi pukul 23.00 WIB hingga sekitar pukul 03.00 WIB kemarin, antara 40 cm1 meter. Hingga pukul 06.00 WIB kemarin, ketinggian air di beberapa lokasi masih mencapai 1 meter. Banjir bandang juga menerjang Desa Cikao Bandung, Kec Jatiluhur,Kab Purwakarta,dini hari kemarin.

Sekitar 250 rumah terendam air dengan ketinggian 11,25 meter. Sekitar 20 hektare sawah siap panen rusak berat.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun,sejumlah ternak hilang hanyut terbawa air. Perkiraan sementara, kerugian mencapai Rp250 juta.

Dari Jawa Timur,hujan deras yang mengguyur wilayah Kab Bojonegoro Senin (3/12) petang mengakibatkan dua kecamatan diterjang banjir bandang. Lebih dari 1.000 rumah warga tergenang banjir luapan sungai Kali Dander tersebut. Hingga kini, belum bisa dipastikan kerugian akibat banjir yang menggenangi rumah warga lebih dari 1 meter itu. Dua kecamatan yang tergenang banjir di antaranya Kec Dander dan Kec Sukosewu.

Hingga saat ini, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Pemkab Bojonegoro belum bisa memastikan kerugian material akibat bencana tersebut. Genangan air di permukiman warga sudah surut Selasa (4/12) pagi. Menurut beberapa warga, hujan mulai mengguyur desanya sekitar pukul 17.00 WIB dan berakhir hingga pukul 20.00 WIB.

Saat itulah tiba-tiba air datang dari luapan sungai Kali Dander dan hanya dalam hitungan menit air langsung masuk rumah warga yang saat itu tengah bersantai di rumah. Dari data di Satlak PBP banjir terparah terjadi di enam Desa di Kec Dander. Di antaranya Desa Dander sebanyak 750 rumah dan 50 hektare tanaman padi tergenang. (tomi indra/asep supiandi/iwa ahmad sugriwa/nanang fahrudin)



Post Date : 05 Desember 2007