BANJIR yang menggenangi Desa Rante Limbung dan Desa Watuganda, Kecamatan Lasusua, hingga 2 meter tersebut juga mengakibatkan enam orang lainnya dilaporkan hilang.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara Tahrim mengatakan hingga kemarin siang baru lima orang korban tewas yang dievakuasi.
`'Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Lasusua. Korban akan terus bertambah karena evakuasi masih terus dilakukan dan masih ada beberapa daerah yang belum bisa dijangkau karena jembatan putus yang disebabkan oleh banjir,'' ujarnya ketika dihubungi Media Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Sultra Nuhung Makati mengutarakan pihaknya akan menurunkan bantuan ke Kolaka Utara untuk membantu korban banjir bandang. `'Namun, bantuan tidak bisa cepat karena jarak antara Kolaka Utara dan Kendari sekitar 400 km,'' katanya di Kendari.
Kemarin siang, dilaporkan genangan air mulai surut. Namun, warga masih sibuk mencari keluarga mereka yang dinyatakan hilang.
Di Cirebon, puluhan rumah, sekolah, dan ratusan hektare areal pertanian di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), diterjang banjir.
Genangan merendam sebagian wilayah Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik. Di beberapa titik, tanaman padi yang berusia antara 7 dan 20 hari pun sudah tidak terlihat akibat terendam banjir.
Banjir yang melanda Kabupaten Karawang, Jabar, kemarin, meluas setelah dilanda hujan terus-menerus. Bencana ini telah merendam 11 kecamatan, antara lain Kecamatan Pakisjaya, Pedes, Jayakerta, Cilamaya Wetan, Cibuaya, Teluk Jambe Barat, Cilebar, Batujaya, Cilamaya Wetan, Tirtajaya, dan Tempuran.
Akibatnya, sebanyak 4.108 rumah warga tergenang dan 9.727 hektare tanaman yang baru ditanam terancam puso. Tersambar petir Dari Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), dilaporkan, tiga orang tewas dan seorang luka-luka akibat tersambar petir di Dukuh Gumanti, Desa Mesoyi, Kecamatan Talun, Kamis (21/1) petang.
Menurut Larso bin Muhrim, 35, warga Dukuh Buntu, Desa Meyosi, Kecamatan Talun, pada saat kejadian hujan cukup deras, delapan warga berjalan hendak pulang. Tibatiba petir menyambar dan menghantam pohon serta rombongan warga tersebut.
Sebagian di antara mereka bisa menyelamatkan diri. "Kami kaget dan berusaha menghindar dan mendapati empat teman kami tergeletak dengan tubuh gosong," kata Larso.
Tiga korban tewas adalah Daroji bin Sunarto, 40, Fa idzin bin So'eb, 27, dan Kasda'an bin Wasrun, 52, ketiganya warga Desa Mesoyi, Kecamatan Talun. Adapun korban menderita luka bakar, Nurochim, 50, warga Dukuh Buntu, Desa Meyosi, Talu, masih menjalani perawatan di Puskesman Doro.
Di Wonosobo, Jateng, semua korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Wonoaji, Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, telah ditemukan, kemarin.
Korban tewas adalah Zainudin, 54, Tusamin, 48, Muhroni, 75, Wagizah, 43, Samsu Romadhon, 24, dan Hartadi, 19.
Selain itu, korban tertimbun longsor lainnya masih dirawat karena mengalami luka-luka. Sembilan orang masih dirawat di Puskesmas Kejajar.
Mereka adalah Tohmadi, Asngari, Muhtasin, Tami, Nurfibriani, Musdalifa, Mukhanin, Shikat, dan Juariah. Seorang lagi yang terluka parah, Siti Fatiyatun, 3, dirawat ke RSU Setjonegoro Wonosobo. Adapun korban Saodah dirujuk ke RS Dr Karyadi Semarang karena mengalami patah tulang akibat tertimpa longsoran.
`'Kami lega semua korban meninggal telah ditemukan. Keenam korban langsung dimakamkan,'' kata Kepala Kesbangpolinmas Wonosobo Makmun Asmara, kemarin. (AS/TS/FS/UL/N-1)
Post Date : 23 Januari 2010
|