Banjir Bandang Terjang Dua Desa

Sumber:Suara Merdeka - 10 Maret 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KLATEN - Dua desa di wilayah perbatasan Kecamatan Karangdowo dan Juwiring diterjang banjir bandang luapan, Selasa (8/3) malam. Air Sungai Kaligawe yang deras dan tersumbat tumpukan sampah batang pohon meluap ke Desa Kupang (Karangdowo) dan Desa Jetis (Juwiring).

”Air setinggi satu meter masuk ke permukiman karena jembatan tersumbat sampah,” ungkap Giyo, warga Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Rabu (9/3).

Dia mengatakan banjir mulai masuk permukiman di empat RT di desanya sekitar pukul 19.00. Hujan deras yang terjadi hampir tiga jam menyebabkan air sungai naik. Namun aliran air tertahan, sebab di jembatan desa terdapat tumpukan batang pohon bambu yang hanyut serta sampah lainnya.

Air yang tidak bisa mengalir meluap ke desa dan merendam rumah warga serta jalan umum. Warga pun panik, sebab air semakin malam terus naik. Untungnya warga sebelumnya sudah meninggikan fondasi rumah, sehingga perabotan rumah tangga aman.

Banjir itu, menurutnya bukan kali pertama. Banjir sudah terjadi lima kali dalam beberapa bulan terakhir. Namun kemarin yang paling parah. Banjir itu semakin deras, sebab alur sungai yang mengarah ke Desa Jetis, Kecamatan Juwiring juga tidak lancar akibat tersumbat sampah sehingga masuk ke alur di dekat desanya.

Tepi Sungai Menurut Kades Jetis, Kecamatan Juwiring, Sri Sumedi, banjir itu merupakan yang terbesar sejak beberapa bulan terakhir. ”Alur yang ke Desa Kupang tidak lancar karena jembatan tertutup batang pohon sehingga ke desa mengalir deras,” jelasnya.

Air masuk ke permukiman sepanjang tepi sungai setinggi satu meter. Banjir luapan itu menghantan jalan poros desa hingga nyaris putus. Gedung SDN I Jetis yang berada di dekat alur sungai juga terancam. Lahan padi seluas 10 hektare terendam.

Meski cukup besar tetapi tidak ada korban jiwa. Banjir di desanya, lanjut dia, disebabkan beberapa faktor. Selain curah hujan tinggi, pendangkalan dasar sungai memperparah banjir. Alur sungai di desanya yang menikung menyebabkan hantaman arus semakin deras sehingga melompat tanggul.

Meski tidak ada pengungsian, warga masih waspada sebab jika hujan kembali datang banjir akan terulang. Di desanya ada 250 keluarga yang bermukim di tepi sungai. Desa meminta Pemkab segera bertindak mengatasi banjir sebelum datang hujan lebih deras lagi.

Kasi Pembangunan, Kantor Kecamatan Juwiring, Sunardi menjelaskan wilayah perbatasan dua kecamatan itu memang sangat rawan banjir.  (H34-76)



Post Date : 10 Maret 2011