|
CIANJUR, (PR).- Banjir bandang menerjang dua kampung di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Akibatnya, puluhan rumah warga di wilayah itu terendam. Hal itu terjadi pada saat hujan deras mengguyur Kab. Cianjur, sejak Rabu sore hingga malam. Peristiwa itu berawal ketika aliran air dari Sungai Samolo, yang berada di sekitar permukiman penduduk tiba-tiba meluap. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam sejak Rabu (20/10) malam hingga Kamis (21/10) dini hari. Pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi warga yang rumahnya terendam banjir sempat mengungsi ke rumah penduduk yang lebih aman, ketika genangan air terus bertambah tinggi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis (21/10) menjelaskan, rumah warga yang dilanda banjir bandang itu masing-masing di Kampung Samolo dan Legok Desa Ciherang Kecamatan Karangtengah. Air dari sungai mulai meluap dan masuk ke rumah warga, Rabu (20/10), sekitar pukul 20.00 WIB. Genangan air terus meluas. Awalnya hanya belasan rumah, tetapi terus bertambah menjadi puluhan rumah. Demikian pula ketinggian air terus bertambah, mulai dari lutut hingga dada orang dewasa. Sementara Camat Karangtengah Tom A. Gardiat menjelaskan, dari pendataan rumah warga yang terendam banjir bandang jumlahnya sekitar 32 rumah dan tiga di antaranya nyaris ambruk. Puting beliung Sementara itu, dari Kab. Cirebon dilaporkan, ratusan rumah di Kampung Kertawinangun, Desa Luwungkencana, Kec. Susukan mengalami kerusakan. Meskipun sebagian besar tingkat kerusakannya ringan, tetapi terdapat tujuh rumah yang rusak parah serta sedikitnya enam warung di pinggir jalan ambruk. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Hal itu terjadi, setelah angin puting beliung yang dibarengi hujan deras di wilayah tersebut, Kamis (21/10) sekitar pukul 17.15 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun menjelaskan, bencana itu diawali dengan adanya awan yang cukup gelap disertai petir, tetapi ketika petir mulai reda, tiba-tiba turun hujan disertai tiupan angin yang kencang. Sebanyak 5 rumah yang mengalami rusak berat itu akibat bagian atapnya jebol, karena terhantam pohon dan dihempaskan angin, sekitar 30 rumah mengalami rusak ringan, 6 warung milik warga ambruk. Hingga saat ini kerugian belum bisa ditaksir. "Sampai malam ini, aliran listrik masih padam. Oleh karena itu, anggota kami terus berjaga-jaga melakukan patroli untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon, Ajun Komisaris Besar, Edi Mardianto melalui Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Susukan Ajun Komisaris Supriyadi yang dihubungi lewat telefon, Kamis (21/10) malam. Supriyadi menjelaskan, meskipun rumah penduduk ada beberapa di antaranya yang rusak berat, tetapi tidak ada korban jiwa. Warga juga tidak diungsikan ke tempat lain, karena rumah tersebut masih ada ruangan yang bisa ditempati. Namun, ada juga yang sementara tinggal di rumah tetangga atau keluarganya. (A-116/A-146) Post Date : 22 Oktober 2010 |