BUMIAYU- Banjir bandang yang berasal dari luapan Sungai Longkrang menerjang Dukuh Karangpucung, Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Minggu petang (24/2).
Akibatnya, satu rumah warga hanyut terseret banjir, dan tiga lainnya rusak. Tak hanya itu, banjir juga menyeret empat ekor kambing milik warga. Jembatan penghubung Dukuh Karangpucung (Desa Adisana) dengan Dukuh Langkap (Desa Langkap) juga dilaporkan rusak.
Selain merusak rumah, banjir juga merusak puluhan hektare sawah penduduk yang sedang memasuki masa panen. Jalan utama Langkap - Adisana juga terendam lumpur sepanjang 100 meter.
Dari catatan kantor desa setempat, rumah yang terseret banjir adalah milik Hamim (42). Sementara rumah yang terendam milik Masnah (70), Rosid (40) dan Kusmi (60). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 150 juta.
Banjir bandang terjadi Minggu (24/2) pukul 17.10. Didahului oleh hujan lebat di daerah hulu. Hal itu mengakibatkan Sungai Longkrang yang membelah dukuh Karangpucung meluap. Hamim (42) mengatakan, aliran sungai mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 17.00. Melihat air semakin deras, ia langsung mengungsikan keluarganya. Tak berapa lama, arus sungai yang membawa material lumpur, batu dan pepohonan langsung menghantam rumahnya. ”Aliran air yang deras naik dengan begitu cepat dan menghanyutkan rumah saya dan seluruh isinya,” kata Hamim sedih. Kepala Desa Adisana, Mubari mengatakan, banjir bandang itu adalah yang terbesar. Dia menduga, kejadian tersebut akibat lingkungan sungai di bagian hulu rusak, sehingga saat diguyur hujan deras langsung terjadi banjir. ”Baru kali pertama ini banjir Sungai Longkrang begitu hebat,” kata dia. Menurut Mubari, seluruh korban saat ini sudah mendapat bantuan dari Pemkab Brebes yang disalurkan oleh Kesbanglinmas. Tim Search And Rescue (SAR) dari Kabupaten Brebes yang dibantu aparat TNI juga sudah turun ke lokasi membantu warga.
Jembatan Putus
Sementara di bagian hulu, luapan Sungai Longkrang juga merusak 26 hektare sawah siap panen milik warga Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan. Banjir juga mengakibatkan kondisi jembatan Longkrang yang menghubungkan Desa Cilibur (Paguyangan) dengan Desa Plompong (Sirampog), terancam putus. ”Bagian fondasi jembatan terkikis. Kondisinya sangat mengkhawatirkan,” kata Kades Cilibur Suwargi. Selain itu, kata dia, banjir Sungai longkrang juga merusak bendung pengaman jembatan Longkrang II dan Jembatan Cinongkok. Hujan deras yang melanda sejak pukul 15.00, kata Suwargi, juga menyebabkan Sungai Arus di Dukuh Kubangurang meluap. Akibatnya, Jembatang Kubangurang sepanjang lima meter putus. ”Jembatan ini perlu segera mendapat penanganan mengingat fungsinya sangat vital bagi perekonomian masyarakat setempat,” kata dia.
Hasil inventarisasi yang dilakukan pemerintah bersama Muspika, kerugian materiil akibat peristiwa tersebut mencapai Rp 300 juta. ”Kami berharap kerusakan, utamanya yang menimpa sarana infrastruktur seperti jembatan segera mendapat penanganan,” kata dia. (H51-17)
Post Date : 26 Februari 2008
|