Banjir Bandang Terjang Aceh dan Palu

Sumber:Koran Sindo - 26 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

TAPAKTUAN (SINDO) – Ratusan rumah di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) rusak akibat diterjang banjir banding.

Banjir juga merusak ratusan hektare lahan perkebunan nilam dan palawija di dua kecamatan NAD, Kluet Utara dan Kluet Selatan. ”Banjir bandang akibat meluapnya Krueng (sungai) Kluet, Kamis (24/4), telah merusak ratusan hektare lahan perkebunan dan pertanian warga,” kata anggota DPRD Aceh Selatan Said Saiful di Tapaktuan kemarin.

Padahal, kata dia, perkebunan nilam dan palawija di Desa Pulo Kambing, Kampung Paya dan di sejumlah desa lainnya sudah siap panen. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, barang-barang elektronik milik warga rusak. Diperkirakan, kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Dia meyakini banjir bandang tersebut terjadi akibat maraknya aktivitas penebangan liar di kawasan Hutan Lindung Gunung Leuser. ”Sehingga tidak heran apabila hujan turun di pegunungan tersebut akan mengalir ke permukiman warga.

” Sementara itu di Palu, banjir menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Selain merendam rumah warga di Dolo, Tanambulava, dan Gumbasa, banjir juga menggenangi rumah penduduk dan fasilitas umum.

Kecamatan Tanambulava paling parah terkena banjir. Ratusan rumah penduduk, sekolah, dan rumah ibadah di Desa Sidondo I terendam hingga setinggi setengah meter. ” Jalan provinsi sepanjang hampir satu kilometer tidak bisa dilewati kendaraan. Rendaman air mencapai satu meter.

Angkutan pedesaan dan barang, dan kendaraan lainnya terpaksa melewati jalur alternatif menyusuri tanggul irigasi persawahan di wilayah tersebut,” tandas Udin, 54, warga Desa Sidondo, Tanambulayan, Palu.(ant)



Post Date : 26 April 2008