BANDUNG (SI) – Ibarat jatuh tertimpa tangga.Demikian nasib warga tiga desa di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Sedikitnya enam unit rumah rusak berat akibat banjir bandang yang menerjang daerah tersebut.
Banjir bandang terjadi mulai Selasa (23/3) sekitar pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB kemarin akibat hujan deras yang membuat tanggul irigasi Beko di Kompleks Kodiklat RT02/RW04 Desa Bumiwangi tidak mampu menampung air. Desa Bumiwangi, Ciheulang, dan Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay terendam hingga ketinggian air 20- 100 sentimeter.
”Ada enam rumah warga rusak berat,tiga unit di Kampung Calengka RT03/01 akibat luapan air dari Selokan Cengrong.Sementara tiga unit lain berada di Kompeks Bumikarya RT09/RW05 Desa Bumiwangi,” ungkap Sekretaris Camat Ciparay Komarudin kepada wartawan kemarin. Selain merendam dan merusak enam unit rumah tersebut, banjir juga menggenangi 414 rumah warga di tiga desa hingga ketinggian air satu meter.
”Semua akibat luapan saluran irigasi Beko dan Cengkrong,” kata Komarudin. Beruntung tidak ada korban jiwa dan warga yang kebanjiran dievakuasi ke beberapa titik pengungsian. Menurut Komar, warga sama sekali tidak menduga akan terjadi banjir saat hujan deras malam itu karena wilayah Ciparay jarang sekali terendam banjir. ”Ini memang pertama kali terjadi tahun ini.
Tahun sebelumnya juga sempat terjadi, tapi tak sebesar ini. Akibatnya, banyak perabotan rumah warga yang terbawa arus banjir karena ketidaksiapan mereka,”imbuhnya. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Selasa (23/3) malam sekitar pukul 20.00-24.00 WIB juga mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Rancaekek.
Ketinggian banjir mencapai satu meter di Desa Rancaekek Wetan, Sukamanah, Haurpugur, dan Desa Bojongsalam akibat luapan anak Sungai Citarum yakni Sungai Cikijing, Citarik, dan Sungai Cimande. ”Padahal banjir pada hari sebelumnya sudah mulai surut.Tapi karena hujan deras lagi, empat desa terendam kembali hingga ketinggian air di pintu pengontrol mencapai 1,3 meter.
Akibatnya, arus lalu lintas dari Rancaekek menuju Majalaya terputus,”ungkap Camat Rancaekek Meman Nurjaman.Meman mengimbau agar warga tetap waspada terhadap banjir bandang susulan. Banjir bandang juga terjadi di Kecamatan Banjaran, sedikitnya 700 rumah warga terendam air hingga ketinggian 1-1,5 meter. Jalur Banjaran-Soreang-Pangalengan hingga kemarin masih terendam air hingga ketinggian 70 cm.
Hujan deras yang terjadi Selasa malam juga makin memperparah banjir di kecamatan lain seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Kecamatan Solokanjeruk. Sementara, Bupati Bandung Obar Sobarna mengakui, banjir yang terjadi tahun ini merupakan banjir terparah dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
”Selama saya menjabat bupati dua periode, banjir tahun ini memang banjir terparah. Cakupan wilayah banjir meluas dan ketinggian banjir pun makin dalam,”kata Obar. Dia menambahkan, makin parahnya banjir terjadi akibat banyaknya saluran irigasi dan tanggul sungai yang jebol,selain akibat luapan Sungai Citarum dan anakanak sungainya. (iwa ahmad sugriwa)
Post Date : 25 Maret 2010
|