Banjir Bandang Sapu 45 Rumah

Sumber:Pikiran Rakyat - 07 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

CIANJUR, (PR).- Bencana banjir bandang melanda rumah penduduk, masjid, dan areal persawahan, di Kampung Bolang, Desa Girimukti, Kec. Campaka, Kab. Cianjur, Jumat (5/12) malam.

Banjir yang disebabkan luapan air bercampur lumpur dari Sungai Cibolang itu, menerjang dan merusak sekitar 45 rumah warga yang berada tidak jauh dari lokasi sungai.

Akibat kejadian itu, sekitar 18 rumah warga mengalami rusak berat dan sisanya mengalami rusak ringan. Namun demikian, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Karena warga sudah mengungsi lebih dulu ketika banjir bandang terjadi.

Informasi yang dihimpun "PR" menyebutkan, banjir bandang tersebut berawal dari turunnya hujan deras secara terus-menerus sejak Jumat (5/12) sekitar pukul 18.00 WIB hingga malam.

Akibat derasnya hujan hampir di semua wilayah Kab. Cianjur, membuat air Sungai Cibolang meluap, hingga merendam rumah warga yang berada tidak jauh dari sungai tersebut. Air sungai bercampur lumpur itu, secara bertahap masuk dan menggenangi rumah-rumah warga.

Awalnya, warga kaget saat mengetahui air sudah masuk ke dalam rumah. Apalagi ketika itu, masuknya air juga disertai lumpur yang terus bertambah tinggi. "Malahan waktu itu, genangan air sudah mencapai ketinggian paha orang dewasa," ujar seorang warga.

Melihat kejadian itu, warga mulai khawatir dan panik. Tidak lama kemudian, hampir semua warga langsung meninggalkan rumah mereka masing-masing untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Yakni, tinggal di rumah tetangga atau saudara mereka masing-masing. Saat itu, warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah.

Bergotong royong

Pada pagi harinya, sejumlah warga mulai kembali ke rumah mereka masing-masing untuk membersihkan lumpur, setelah melihat air mulai surut. Selain itu, warga juga bergotong royong untuk membersihkan lumpur di dalam masjid. Namun demikian, pada umumnya warga belum berani tinggal di rumah mereka, karena khawatir terjadi banjir susulan. Apalagi saat memasuki sore hari, hujan kembali turun.

Banjir bandang yang menyebabkan puluhan rumah warga mengalami rusak berat dan ringan itu, berlangsung sekitar tiga jam. Sedangkan air sungai yang menggenangi rumah warga secara perlahan mulai surut, Sabtu (6/12) dini hari.

Kamaludin salah seorang warga, mengatakan kejadian itu berawal sekitar pukul 18.00 WIB, saat hujan turun sangat deras. Kemudian air Sungai Cibolang meluap dan terus bertambah tinggi.

Setelah itu, semakin malam air masuk ke dalam rumah. "Banjir bandang seperti ini sudah kedua kalinya terjadi," katanya.

Sementara itu, Rohimah warga lainnya mengungkapkan saat air yang berasal dari Sungai Cibolang meluap dan masuk ke rumah, dirinya tengah berada di dalam kamar. Saat itu, ia mengaku panik dan sempat pingsan.

"Waktu itu saya sempat tidak tahu apa yang terjadi. Saya baru sadar saat sudah ada di rumah saudara saya. Katanya saya pingsan dan ditolong oleh warga dengan menjebol jendela kamar," katanya.

Dia mengaku masih khawatir dengan kejadian itu, sehingga belum berani tinggal di rumahnya. Karena hingga kemarin, hujan masih turun dengan deras di wilayah tersebut. "Saya takut terjadi banjir susulan. Untuk sementara ini, saya masih tinggal di rumah saudara yang lokasinya lebih aman," ujarnya. (A-116)



Post Date : 07 Desember 2008