Banjir Bandang Rusak 2 Desa

Sumber:Koran Sindo - 04 Februari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PADANGSIDIMPUAN (SI) – Banjir bandang memorak-porandakan puluhan rumah dan merendam ratusan rumah lainnya di Desa Labuhan Rasoki dan Manunjang Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Rabu (3/2), sekitar pukul 05.15 WIB. Musibah ini membuat ratusan warga di dua desa tersebut mengungsi ke tempat aman.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh harian Seputar Indonesia,tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Ratusan warga kini mendiami tenda-tenda darurat yang didirikan di lapangan sepak bola dan lapangan SMA Negeri 8 di Desa Pijorkoling.

Menurut sejumlah warga, banjir diawali dengan meluapnya air Sungai Kalimati dan Kalientan, sekitar pukul 04.00 WIB, hingga menggenangi rumah warga dengan ketinggian mencapai 10 cm. ketinggian air terus meningkat dibarengi derasnya arus hingga mencapai 1,5 meter pada pukul 05.00 WIB. Arus air deras dari dua sungai tersebut bercampur lumpur.

Pasir juga menyeret ratusan kayu gelondongan dan batu besar dari Tour (bukit) Simincak yang terletak di hulu sungai. Akibatnya, puluhan rumah tertimpa dan enam rumah hanyut diseret arus. Jumanto, 42, warga Desa Labuhan Rasoki menuturkan, ratusan kayu dan batu berukuran besar yang datang bersama arus sungai menimpa puluhan rumah.

’’Kayu gelondongan dan batu yang dibawa arus air itu meratakan rumah kami. Untung setengah jam sebelumnya kami sudah mengungsikan keluarga ke lokasi yang aman. Kalau tidak, mungkin kayu dan batu besar itu akan turut menimpa kami,’’ paparnya kepada harian Seputar Indonesia (SI).

Dia menambahkan, banjir bandang itu terjadi tiba-tiba dan begitu cepat. Diawali dengan meluapnya air sungai Kalimati dan menyeret potongan kayu dan lumpur hingga membentur rumah warga. ’’Kayu dan batu yang dibawa arus sungai berasal dari tour (bukit) di atas desa ini.Kayukayu itulah yang menyebabkan rumah kami rata dengan tanah.

Kalau luapan sungai itu hanya menggenangi rumah,’’ ujarnya. Berdasar pantauan SI,ratusan kayu berukuran besar yang terseret arus sungai tersebar di seluruh areal perkampungan warga sehingga memutuskan jalur transportasi di kawasan yang dihuni ratusan kepala keluarga itu.

Ratusan potongan kayu masih tertahan di danau yang terletak di Tour Simincak dan dikhawatirkan dapat kembali terseret arus air karena cuaca yang masih mendung. Diperkirakan, di kawasan ini masih akan turun hujan deras sehingga harus segera dilakukan evakuasi terhadap warga yang masih berada di lokasi bencana.

Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan bersama TNI/ Polri telah mendirikan sejumlah posko dan dapur umum penanggulangan bencana alam.Tim SAR juga sudah menjangkau ke dua desa yang terkena banjir bandang. Kemarin, ketinggian air dan lumpur mencapai mata kaki orang dewasa. Selain menghanyutkan rumah warga, banjir bandang juga merusak ratusan hektare sawah di sekitar Desa Manunjang Jae dan Labuhan Rasoki.

Dipastikan, petani tidak akan bisa memanen padinya karena luapan air masih terus menggenangi persawahan. Kepala Desa Labuhan Rasoki Rahmad Harahap menyatakan, saat ini para pengungsi ditempatkan di beberapa tempat, seperti di lapangan sepak bola dan lapangan SMAN 8.

’’Ini dilakukan karena kondisi cuaca masih tidak memungkinkan untuk kembali ke rumah,’’ ujarnya. Untuk sementara para warga yang bertempat tinggal di desa yang terkena banjir tidak diperbolehkan untuk pulang karena dikhawatirkan ada banjir susulan. ’’Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi wajib mengantisipasinya,’’ tandasnya. (zia ul haq nasution)



Post Date : 04 Februari 2010