MOJOKERTO, KOMPAS.com - Tiga desa masing-masing Desa Talun, Banyulegi dan Desa Pulorejo di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jatim, terendam banjir, menyusul meluapnya air Kali Lamong yang melintasi kawasan tersebut.
Kepala Desa Banyulegi Zainuri, Kamism mengatakan, air dari Kali Lamong (anak Bengawan Solo) meluap sejak Kamis dini hari, dan terus meningkat jelang siang hari.
"Daerah ini memang sudah menjadi langganan banjir dan biasanya air banjir tersebut akan surut dengan sendirinya dalam dua tiga hari kedepan, tergantung dari curah hujan yang turun," tuturnya.
Ia mengemukakan, banjir tersebut datangnya cukup cepat, sehingga membuat sebagian warga tidak sempat untuk mengemasi barang-barang miliknya.
Menurut dia, akibat luapan banjir tersebut, membuat sejumlah anak yang sekolah memilih libur dan membantu orang tuanya untuk mengemasi harta benda yang terendam air.
Ia menjelaskan, saat ini tempat umum seperti masjid dan balai desa digunakan oleh warga masyarakat untuk mengungsi dari terjangan banjir.
Suparno salah seorang warga mengatakan, banjir yang disebabkan luapan Kali Lamong di kawasan tersebut memang sering terjadi, mengingat desa mereka lokasinya lebih rendah dibandingkan dengan tanggul Kali Lamong.
"Oleh karena itu, setiap kali terjadi luapan air Kali Lamong bisa dipastikan desa kami akan tergenang air," paparnya.
Post Date : 24 Maret 2011
|
