|
INDRAMAYU (SINDO) Banjir bandang kemarin yang terjadi di Desa Soge,Kec Kandanghaur, dan Desa Curug, Kec Bongas,Kab Indramayu, merendam 192 rumah penduduk serta 290 hektare lahan pertanian. Banjir bandang tersebut terjadi akibat tanggul Sungai Prawan jebol akibat dihantam hujan deras beberapa hari terakhir.Air dari Sungai Prawan meluap dan masuk dan menggenangi rumah penduduk dan areal pertanian di desa setempat. Karnita, 36, warga Desa Soge,Kec Kandanghaur,mengatakan, air dari tanggul Sungai Prawan mulai masuk ke rumah penduduk sejak kemarin pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Air yang berasal dari tanggul tersebut menggenangi rumah warga sekitar 6070 cm. Akibat genangan air tersebut, sejumlah warga langsung menyelamatkan barang-barang berharga, seperti barang elektronik.TV, radio,dan kursi kami tempatkan ke lokasi yang lebih tinggi agar tidak rusak akibat banjir, ungkapnya. Hal senada diungkapkan Sairoh, 35, warga Desa Soge lain. Dia mengatakan, banjir bandang kali ini merupakan kedua kalinya dalam dua bulan terakhir.Pada November 2007, Desa Soge juga mengalami banjir akibat banjir kiriman dari hulu. Sementara itu, Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kab Indramayu Ari Nurzaman mengatakan, Satkorlak PBA Kab Indramayu telah mengirim dua perahu karet dan membangun tiga dapur umum di tiga titik di Desa Soge. Bantuan lain,seperti beras dan mi instan, kami distribusikan secara bertahap ke lokasi banjir,imbuhnya. Meski banjir menggenangi rumah warga,tapi tidak semua warga mengungsi ke tenda-tenda darurat yang disiapkan Satkorlak PBA Kab Indramayu. Sejumlah warga memilih tetap bertahan di tempat tinggal mereka sambil menunggu banjir surut. Tim Satkorlak PBA Kab Indramayu dan PMI Kab Indramayu yang ditempatkan di tiga lokasi dapur umum, langsung menyiapkan logistik untuk kebutuhan ratusan warga Desa Soge yang mengungsi ke lokasi tenda-tenda darurat yang didirikan Satkorlak PBA Kab Indramayu. Selain memberikan bantuan makanan, Satkorlak PBA Kab Indramayu juga mengirim 6.000 karung pasir sebagai penahan banjir di lokasi tanggul yang jebol. Karung pasir ini kami tempatkan untuk menahan arus air agar tidak terus masuk ke pemukiman warga,ujarnya. (tomi indra) Post Date : 25 Januari 2008 |