Banjir Bandang Menerjang Desa Margajaya, Bandung Barat

Sumber:Kompas - 07 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bandung Barat, Kompas - Banjir bandang yang berasal dari luapan Sungai Ciburial menerjang lebih dari 20 rumah di Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (5/12) petang. Selain merusak rumah, banjir juga merusak padi yang siap dipanen.

Menurut data di Kantor Desa Margajaya, terdapat tiga RW yang terkena banjir bandang, yaitu RW 6, 9, dan 16, dengan jumlah rumah setidaknya mencapai 25 unit. Anggota Badan Perwakilan Desa Margajaya, Sudarwoto, mengungkapkan, belum ada estimasi mengenai kerugian yang timbul akibat kejadian ini. Tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Hingga kini, warga masih membereskan rumah mereka yang terkena banjir, termasuk mengeringkan beberapa barang.

"Air naik dengan kecepatan tinggi pada hujan deras yang turun pukul 18.00, sampai ketinggian 1 meter. Air baru surut pada pukul 22.00," ujar Dedeh, warga RW 6, Desa Margajaya, Kamis. Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung dan sekitarnya menyebabkan Sungai Ciburial dipenuhi air dengan arus deras.

Sungai Ciburial merupakan sungai tadah hujan atau sungai yang hanya dialiri air pada musim hujan.

Selain menggenangi beberapa rumah, kerusakan di RW 6 juga menyebabkan robohnya sebuah pos jaga yang biasa dipakai warga untuk berkumpul. Dedeh menuturkan, pos tersebut ambruk dan tidak bisa dipakai lagi karena bagian fondasinya tergerus air.

Kerusakan yang paling parah terjadi di RW 16 karena banjir bandang menjebol saluran irigasi dan langsung menuju rumah penduduk serta persawahan di sekitarnya. Akibatnya, dinding salah satu rumah warga jebol. Halaman rumah dipenuhi air karena saluran irigasi yang jebol belum ditutup. Warga masih membiarkan kondisi rumah dan hanya membereskan barang-barang yang terseret sampai ke luar rumah.

Tiba-tiba naik

Otih, warga RW 16, mengungkapkan, tiba-tiba air naik dengan ketinggian mencapai 1 meter dan masuk ke rumah-rumah warga. Anaknya, Ani Suryani, sempat pingsan karena ketakutan melihat kejadian yang baru pertama kali berlangsung itu. Menurut dia, banjir memang kerap terjadi di wilayah tersebut, tetapi ketinggiannya tidak pernah sampai 1 meter.

"Pakaian dan seluruh barang-barang yang ada di rumah tidak sempat diselamatkan sehinga semua basah kuyup. Ada beberapa peralatan rumah yang hilang terbawa air," ujar Otih.

Dia mengharapkan segera ada penanganan teknis dari pemerintah karena khawatir kejadian yang sama terulang seiring dengan intensitas hujan yang meningkat menjelang awal 2008.

Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut juga mengakibatkan pinggir Jalan Tol Purbaleunyi di RW 8 longsor. Longsor terjadi sekitar pukul 17.30. Tanah yang ambles itu berdekatan dengan jalur dari gerbang Tol Padalarang ke arah Jakarta. (eld)



Post Date : 07 Desember 2007