|
MATARAM--MIOL: Akibat hujan deras yang turun terus menerus dalam beberapa hari terakhir banjir bandang melanda Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/1). Laporan sementara menyebutkan seorang tewas karena terseret banjir. Korban tewas bernama Inaq Sahra warga Dusun Menangarea, Desa Sugian, Kabupaten Lombok Timur ditemukan tewas akibat terseret arus sungai. Sementara 6 lainnya yang juga terseret arus sungai belum diketahui nasibnya. Lokasi terparah dalam peristiwa banjing bandang ini antara lain di Dusun Menanga Rea, Sedongan, Sugian, Dusun Maru dan Dusun Takalo Desa Belanting Kecamatan Sambalia. Banjir tak hanya menghancurkan ratusan rumah di empat desa tersebut, tetapi juga memutus jalan provinsi yang menghubungkan antara Kecamatan Sambelia, Lombok Timur dengan Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat. "Kita masih sedang mencari tahu berapa sebetulnya jumlah korban tewasa dan harta benda," kata Ahmad Zulkifli, camat Sambalia. Di Dusun Mananga Rea, Desa Belanting, Sambalia dilaporkan 500 rumah hancur terseret banjir sementara 1.500 rumah lainnya terendam air di Desa, Belanting dan Sugian. Banjir bandang ini merupakan pertama kali di Kecamatan Sambalia. Di kecamatan itu, terdapat empat sungai yang bermata air dari lereng sebelah utara Gunung Rinjani. Empat sungai tersebut yaitu sungai Gubug Gede, sungai Sugian, sungai Otak Keban dan Sungai Santongan. Menurut Ahmad Zulkifli, evakuasi terhadap korban banjir membutuhkan suplai makanan dan tempat tinggal sementara. Warga juga telah siap-siap mengungsi ke rumah-rumah penduduk di Sambelia, yang lokasinya cukup tinggi. "Kita mengantisipasi jika hujan turun lagi," tegasnya. Sementara itu di kabupaten Sumbawa, banjir juga terjadi sejak pukul 06.00 Sabtu (21/1) dan berlanjut hingga sore hari akibat dari hujan deras yang turun secara terus menerus selama tiga hari tiga malam. Ratusan rumah penduduk terutama yang berada di Karang Cemes, Brang Bara, Kampung Bugis, Labuhan Sumbawa, kota Sumbawa Besar banyak yang terendam air bahkan tidak sedikit diantaranya yang melampaui atap rumah. Bupati Sumbawa, Jamaluddin Malik Sabtu siang langsung melakukan rapat koordinasi. "Rapat koordinasi untuk kemungkinan kami membangun sejumlah posko bantuan," kata Jamaluddin Malik kepada Media. Di kota Bima banjir setidaknya melanda Kampung Salamo, Kecamatan Rasana-E dengan ketinggian air mecapai 2 meter. Namun belum ada laporan adanya korban jiwa selain dari kerusakan harta benda penduduk. Menurut Ahmadi Kepala Satker Pengedalian Banjir dan Pengamanan Pantai Pulaui Sumbawa, banjir di kota Bima disebabkan karena hujan yang turun secara terus menerus selama dua hari menyebabkan meluapnya sungai Romo. (YR/OL-06)Penulis: Yusuf Riaman Post Date : 21 Januari 2006 |