Banjir Bandang Hantam Sumbar

Sumber:Koran Sindo - 31 Maret 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

TANAH DATAR(SI) – Banjir bandang dan tanah longsor menyerang Sumatera Barat (Sumbar).Satu orang tewas dan enam orang lainnya masih hilang pada musibah yang terjadi dini hari kemarin. 

Bencana ini menyerang dua kabupaten yaitu Tanah Datar dan Agam. Selain menelan korban jiwa,banjir bandang juga menyebabkan puluhan rumah rusak berat dan beberapa jembatan penghubung antardaerah putus.Kerugian ditaksir mencapai belasan miliar rupiah.

Banjir bandang di dua kabupaten tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.Hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir yang mengguyur Kabupaten Agam dan Tanah Datar mengakibatkan air terjun (sarasah) di lereng Gunung Merapi meluap. Luapan tersebut menjalar ke beberapa anak sungai salah satunya Sungai Batang Tabuh. Selain mengakibatkan beberapa anak sungai meluap, guyuran hujan deras tersebut juga mengakibatkan tebing air terjun runtuh.

Korban tewas di Kabupaten Tanah Datar bernama Yuliar,68,warga Koto Pajang. Jenazah Yuliar ditemukan di Desa Ganting yang berjarak sekitar 15 kilometer dari desanya. ”Tiga korban yang terluka yaitu Irwanto, 38, kini dirawat di Rumah Sakit Umum Batusangkar, sedangkan Nedi,22,dan Sudirman,24,hanya mengalami luka-luka ringan,” kata Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Pemkab Tanah Datar Edi Susanto.

Di Desa Pasir Laweh,Kecamatan Sungai Tarab, empat rumah dikabarkan tertimbun tanah longsor. Seorang warga sempat terjebak di dalam rumahnya,tetapi berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian. Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadique menjelaskan,data sementara sebanyak enam orang dinyatakan hilang.

”Akibat banjir bandang itu, enam jembatan ambruk, 32 bangunan rusak berat, sementara korban hilang enam orang,” ungkapnya. Tak hanya Kecamatan Sungai Tarab yang diterjang banjir bandang, lima kecamatan lainnya juga terkena banjir yakni Tanjung Baru, Salimpauang, Sungayang, Pariangan, dan Tanjung Emas.

Sementara di Kabupaten Agam, banjir menggenangi Kecamatan Candung,IV Angkat,dan Baso yang berjarak sekitar 95 kilometer dari Padang,Sumbar.Meski belum ada laporan korban jiwa,kerusakan infrastruktur akibat bencana tersebut cukup banyak. Bupati Kabupaten Agam Aristo Munandar menjelaskan, enam jembatan permanen, satu musala terbawa arus banjir bandang.

Selain itu, di Kecamatan Candung, bendungan lambung dan pintu air juga rusak berat. Banjir juga merusak 40 hektare sawah petani di Kecamatan Baso dan 19,5 hektare sawah siap panen di Kecamatan Candung. Empat ekor kerbau hilang terseret arus banjir serta 4 hektare sawah di Kecamatan IV Angkek rusak.

Aristo memperkirakan,kerugian akibat banjir bandang tersebut mencapai Rp15,3 miliar. ”Kini pendataan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum serta rumah penduduk masih berlangsung,” kata Aristo kemarin. Dia menjelaskan, ratusan kepala keluarga (KK) terisolasi akibat jembatan putus. ”Jumlahnya sekitar 130 KK. Kini bantuan sudah mulai mengalir,” kata dia.

Di Riau

Selain kawasan Sumatera Barat, banjir bandang juga menyerang Provinsi Riau.Ratusan rumah di dua desa yakni Desa Toar dan Desa Petapahan,Kecamatan Gunung Toar,Kabupaten Kuantan Singingi, Riau,terendam banjir.

Banjir bandang juga menghancurkan sebanyak delapan rumah milik warga.Tidak ada korban jiwa dalam hal ini,namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuansing Edison mengatakan, banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.Warga tidak sempat menyelamatkan harta dan benda.

”Banjir datang mendadak dengan ketinggian sekitar 1 meter,” kata Edison kemarin. Kerusakan rumah, akibat terhantam air dan tertimpa pepohonan. (ant/okezone)



Post Date : 31 Maret 2009