Banjir Bandang Hantam OKUS

Sumber:Koran Sindo - 06 Juni 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MUARADUA(SINDO) – Hujan deras, Rabu (4/5) dini hari,mengakibatkan Sungai Saka yang membelah wilayah Kecamatan Buay Sandang Aji meluap.

Meski volumenya tidak sebesar banjir bandang sebelumnya, hantaman air merusak sejumlah alat berat milik PT Sujainco yang sedang melakukan penambangan pasir dan batu koral di Desa Madura, persis di pinggir Sungai Saka.

Setidaknya, enam dump truck jenis Fuso yang biasa digunakan untuk operasional mengangkut batu koral terendam banjir. Kaca-kaca bagian depan dump truck pecah karena dihantam potongan kayu yang dibawa arus.

Selain itu,air merendam 2 unit ekskavator dan 2 unit fibro mack (alat pengeras jalan) milik perusahaan tersebut. Site Manager PT Sujainco Anton Widodo menceritakan, banjir yang terjadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB itu membuat mereka tidak sempat memindahkan kendaraan operasional dan alat-alat berat yang digunakan untuk menambang material di Sungai Saka.

“Banjir pagi ini (kemarin) tidak disangka,karena di sini tidak terjadi hujan. Mungkin di daerah Kisam terjadi hujan,” ujar dia kepada SINDO kemarin. Akibatnya,kata Anton,ketika banjir datang, pihaknya hanya mampu menyelamatkan beberapa kendaraan, sedangkan sisanya tidak bisa diselamatkan dan terendam air.

Adapun sejumlah kendaraan yang rusak, ujar dia, antara lain dump truk jenis Fuso, ekskavator, fibro mack, dan panel-panel mesin genset yang digunakan untuk penambangan juga ikut terendam banjir. Menurut Anton, meski banjir merusak alat berat,kerugian yang dialami relatif kecil.

Pasalnya, alat-alat tersebut hanya rusak di bagian panel sehingga dapat dengan mudah diperbaiki. Sedangkan untuk bahan material yang hanyut, tidak menjadi masalah karena saat banjir mulai surut, pihaknya akan langsung mengeruk kembali. Karena ini kejadian yang kedua kalinya, maka pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi operasional penambangan sekitar 200 meter dari lokasi yang lama.

“Kerugian belum bisa ditaksir, tapi kita perkirakan tidak terlalu besar,” aku dia. Kepala Desa Negeri Agung, Kecamatan Buay Sandang, Aji Arifin mengungkapkan, sampai saat ini, di desanya belum ada rumah yang terendam banjir. Dia berharap agar banjir segera surut.

“Banjir ini tidak sebesar banjir sebelumnya, belum ada rumah atau sawah yang terendam,” ungkap Arifin. Sementara itu,Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Dinkessos) Kabupaten OKU Selatan Basri MH menyatakan, pemerintah siap mengantisipasi banjir yang terjadi di Kabupaten OKU Selatan. Bahkan, pemerintah telah menurunkan tim ke lokasi untuk meninjau kondisi banjir.

“Pemerintah selalu siap untuk menanggulangi banjir. Stok bahan makanan pokok dan pakaian siap diberikan,” ungkap dia. Selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan Taruna Siaga Penanggulangan Bencana (Tagana) selama 24 jam di Kabupaten OKU Selatan. “Tim ini bertugas menanggulangi bencana banjir dan menolong warga yang mengalami kesulitan akibat banjir,” tandasnya.

Debit Air Meningkat

Meningkatnya debit air akibat meluapnya Sungai Saka yang juga mengalir ke Sungai Selabung, membuat sebagian besar warga yang tinggal di bantaran Sungai Selabung, Kota Muaradua, waspada. Untuk itu,warga yang tinggal di bantaran Sungai Selabung mulai menyiapkan diri, karena mereka khawatir debit air semakin meninggi.

Sebagian mulai menaikkan barang-barang perabotan ke tempat yang lebih tinggi, karena rumah di pinggir Sungai Selabung rata-rata terdiri dari bangunan dua lantai. ”Kami mempersiapkan diri dengan mengemasi perabotan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Rian, pemilik rumah di pinggiran Sungai Selabung.

Komandan Taruna Siaga Penanggulangan Bencana (Tagana) Kabupaten OKU Selatan Sumarni meminta warga di sepanjang bantaran sungai terus waspada terhadap debit air yang meninggi mendekati 1 meter di bawah jembatan lama Kota Muaradua kemarin.

Puting Beliung Hantam Rumah Warga

Dari Palembang,angin puting beliung merusak satu rumah di Griya Hero Abadi, Kelurahan Talang Kelapa,Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL).Angin yang diperkirakan dampak kabut radiasi Mist dan badai tropis Typhoon Nakri ini bahkan nyaris menelan korban jiwa.

Sulastri, 45, warga Griya Hero Abadi Blok X 12A, menuturkan, terjangan angin puting beliung terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.“Aku tidak tahukalau angin itu kencang, karena sebelumnya keadaan cuaca mendung dan akan turun hujan,” ujar istri Yusuf Mujiman saat ditemui SINDO di rumahnya kemarin.

Menurut dia, setelah dirinya keluar rumah membantu tetangga masak yang akan mengadakan pernikahan, tiba-tiba ada angin kencang dan terdengar suara keras seperti benda jatuh dari atas langit. Seketika, tutur Sulastri, warga berhamburan keluar rumah mencari asal suara tersebut.

Sementara itu, Camat AAL Sulaiman Amin melalui Sekretaris Camat (Sekcam) M Thabrani Rizki membenarkan kejadian puting beliung yang menerjang rumah warga. “Kejadian ini biasa terjadi, apalagi tenda di dirikan di lapangan,wajar kalau roboh,” ujar dia. (CR-18/ hengky chandra agoes) 



Post Date : 06 Juni 2008