|
PADANG (Media): Sekitar 20 keluarga di sepanjang Sungai Idas, Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), hingga kemarin masih mengungsi di rumah-rumah tetangga dan saudara mereka yang terletak di lokasi yang lebih tinggi, akibat banjir bandang Minggu (27/2) malam. Sedangkan tujuh keluarga di Kelurahan Batu Gadang kehilangan tempat tinggal akibat enam rumah mereka hanyut dibawa arus. Selain itu, dua mobil juga ikut hanyut. Banjir bandang terjadi setelah lokasi tersebut diguyur hujan pada pukul 17.00 WIB. Namun, baru setengah jam hujan mengguyur, air di Sungai Idas sudah naik sampai ke jalan. Diperkirakan, di perbukitan timur Kota Padang, tempat hulu sungai itu sudah turun hujan sejak siang sehingga air cepat membesar. Air yang meluap itu bercampur dengan lumpur dan batang kayu. Sekitar pukul 18.30 air meluap mencapai radius sekitar 20 meter di kanan dan kiri sungai. Puluhan rumah di tempat tersebut langsung tergenang. Ratusan warga di sana, langsung mengungsi membawa pakaian dan apa saja yang masih bisa dibawa ke tempat yang lebih aman. Sekitar pukul 19.30 WIB, datang air bah kedua yang lebih besar. Air ini menghanyutkan enam rumah, satu truk, dan satu pikap milik warga yang diparkir di dekat sungai. Untungnya, warga di sekitar sungai tersebut sudah mengungsi. Sehingga, dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Air yang datang membawa lumpur, bunyinya bergemuruh dan sangat deras. Sehingga truk besar pun bisa hanyut," kata Hendra Tauren, salah seorang warga. Selain menyapu rumah, air bah juga menghancurkan sekitar 5 hektare sawah milik penduduk di sepanjang sungai. Selain itu, sebuah tower lori milik PT Semen Padang di Kelurahan Batu Gadang, sudah miring dan nyaris ambruk karena fondasinya dibawa air. Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan bantuan fisik dan nonfisik mencapai miliaran rupiah untuk korban banjir yang melanda kota ini beberapa waktu lalu. Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, kemarin, mengatakan, penanganan bencana banjir diwujudkan dalam tiga tahap. Di antaranya tahap penanganan darurat, jangka pendek, jangka menengah. Program darurat itu dilakukan dengan normalisasi kembali kehidupan masyarakat pascabencana banjir. (HR/SO/N-3) Post Date : 01 Maret 2005 |