|
SITUBONDO--MIOL: Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu (21/1) malam, mengakibatkan banjir bandang di empat kecamatan bagian barat wilayah Kabupaten Situbondo. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun terdapat ribuan rumah di empat kecamatan itu, masing-masing, kecamatan Jatibanteng, Kendit, Besuki, dan Banyuglugur, terendam air bercampur lumpur. Selain itu, banjir bandang juga memutuskan dua jembatan antardesa, serta merendam ratusan hektare sawah, mencemari ribuan sumur warga, dan merusakkan ratusan meter tangkis sungai. Banjir bandang juga sempat memacetkan jalur lalu lintas utama Surabaya-Banyuwangi, selama sekitar empat jam. Dari pantuan di lapangan, akibat guyuran hujan yang turun sejak Sabtu (21/1) sore itu, telah merendam lebih dari 200 rumah warga di desa Kendit dan Desa Klatakan Kecamatan Kendit, selama lebih dari 10 jam. Menurut keterangan warga, banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Kendit itu akibat meluapnya air Sungai Midun dan Sungai Bandengan yang melintasi kedua desa tersebut. Luapan air kedua sungai itu juga sempat mengakibatkan banjir di beberapa desa lain yang dilintasi kedua sungai tersebut. Menurut penuturan salah seorang warga Desa Kendit, Kusairi, 40, banjir yang merendam rumahnya itu disuga akibat terjadinya penggundulan hutan yang terjadi di sekitar Pegunungan Hyang. Menurut Kusairi, dalam banjir kali ini, selain air membawa lumpur, juga membawa ribuan kubik potongan kayu. Potongan kayu yang terbawa banjir itu,diperkirakan dari daerah sekitar lereng pegunungan Argopuro (pegunungan Hyang, red), yang merupakan hulu dari kedua sungai itu. Hingga Minggu (22/1) siang, air di Dusun Blimbingan dan Krajan Utara, Desa Kendit kecamatan Kendit masih terus menggenang. Pada beberapa lokasi, genangan air masih mencapai sekitar 50 centimeter. Akibatnya, aktivitas keseharian warga sempat terhenti. Seluruh warga sibuk membersihkan rumahnya, jalan, serta fasilitas umum lainnya dari genangan lumpur akibat banjir bandang itu. Hujan deras sabtu (21/01) malam itu juga menyebabkan banjir bandang di Desa Pategalan dan Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng. Banjir ini diakibatkan meluapnya air Sungai Lobawang, dan Sungai Deluwang. Selain menggenangi perumahan warga, meluapnya air sungai Lobawang, dan Sungai Deluwang itu juga menyebabkan rusaknya dam Nogosrono di desa Blimbing, serta ratusan meter tangkis pada kedua sungai. Banjir bandang akibat hujan deras pada Sabtu (21/01) malam itu juga menyebabkan banjir bandang di Desa Widoro Payung, Blimbing, Langkap, Besuki, Bloro dan pesisir bagian Barat Kecamatan Besuki. Secara terpisah Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Suroso mengatakan, pihaknya belum mengetahui jumlah kerugian yang diakibatkan musibah banjir bandang tersebut. "Kami masih melakukan inventarisasi kerusakan, yang terpenting kami harus segera mengevakuasi warga yang tinggal di beberapa daerah rawan bencana," katanya. (AM/OL-02).Penulis: Anam Masjhoedi Post Date : 23 Januari 2006 |