Banjir Bandang di Sulut Lima Korban Tewas

Sumber:Media Indonesia - 10 Desember 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANJIR bandang yang terjadi selama dua hari di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), menyebabkan korban bertambah menjadi lima orang meninggal, setelah aparat keamanan dan sejumlah warga setempat menemukan jasad tiga warga Kampung Apelawo yang sebelumnya dinyatakan hilang.

"Sewaktu kejadian, dua warga yang tewas langsung ditemukan. Hari ini (kemarin) sekitar pukul 07.00 Wita, petugas keamanan dibantu masyarakat telah mengevakuasi tiga korban lainnya di daerah aliran sungai Apelawo," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sitaro, Herry Lano, yang dihubungi kemarin.

Kelima korban tersebut, 3 di antaranya bermukim di Kampung Apelawo, 2 lainnya di Kampung Kanang, Kecamatan Siau Timut. Mereka adalah Lusiana Balau, 73, Hamblet Sumenda, 72, Rio Sumenda, Filia Lintongareng, 5, dan Klara Lintongareng, 63.

Saat ini pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro masih mengungsikan sekitar 370 orang ke rumah ibadah. Pasalnya, rumah yang ditempati berjumlah 39 unit telah rata dengan tanah dihantam derasnya arus banjir.

Banjir besar juga melanda Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Banjir menyebabkan ribuan hektare sawah di Banyumas, Jateng, terancam puso. Sekitar 1.600 hektare (ha) lahan sawah di Banyumas, Jateng, terancam puso akibat terendam banjir setinggi 0,5 meter hingga 3 meter.
Lahan seluas itu terdapat di Kecamatan Tambak, Sumpiuh, dan Kemranjen.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banyumas Wisnu Hermawanto mengatakan bahwa luas sawah yang terendam banjir 1.291 ha dengan tanaman padi berumur 0 hingga 15 hari. Adapun areal persemaian yang diterjang banjir seluas 341 ha, sehingga total padi dan persemaian yang terendam banjir seluas 1.632 ha.

Akibat bencana tersebut, para petani mengalami kerugian senilai Rp1,8 juta per ha karena mereka harus mengeluarkan dana lagi untuk mengolah lahan. Bila dikalikan dengan seluruh lahan yang terendam seluas 1.600 ha lebih, kerugiannya mencapai Rp2,8 miliar.

Sementara itu, dalam rangka mengantisipasi bencana alam, Polda Jawa Timur tengah menyiapkan 25 ribu petugas kepolisian.

`'Kami memiliki 30 ribu petugas, tapi yang kita siapkan 25 ribu. Petugas ini siap diterjunkan bila ada bencana di Jawa Timur,'' kata Kapolda Jatim Irjen Pratiknyo di Surabaya, kemarin. (VL/LD/FL/M-3)



Post Date : 10 Desember 2009