Banjir Ancam Semarang

Sumber:Suara Merdeka - 05 Oktober 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SEMARANG - Banjir masih menjadi ancaman bagi Kota Semarang. Sebelum musim hujan tiba, DPU Kota Semarang diminta melakukan pengerukan, terutama pada saluran-saluran yang sudah sangat dangkal.

Pakar teknik sipil hidrologi Undip Dr Ir Robert Johanes Kodoatie MEng, Selasa (4/10) mengatakan, terdapat tiga macam banjir di Kota Semarang, yakni banjir bandang, genangan akibat hujan, dan genangan akibat rob. Banjir bandang biasanya terjadi pada sungai-sungai yang memiliki permukaan terjal, antara lain Kali Silandak, Kali Garang, dan Kali Beringin.

''Perubahan tata guna lahan yang terjadi terus-menerus, juga tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur pengairan yang cukup memadai. Akibatnya, aliran air permukaan (run off) bisa makin tak terkendali.

Contohnya, di Kali Silandak. Panjang sungai itu dari hulu ke hilir hanya sekitar 10 km, dan sekitar 50% permukaannya cukup terjal.''

Robert menyarankan, untuk mengurangi banjir di Kali Silandak sebaiknya dibuat kolam-kolam retensi di dekat hulu. Kolam-kolam tersebut untuk menunda pembuangan air hujan. Dengan demikian, volume dan kecepatan aliran air yang masuk ke Kali Silandak juga bisa dikurangi. ''Namun sampai sekarang hal itu tak pernah dilakukan,'' paparnya.

Genangan

Banjir genangan akibat hujan, biasanya terjadi di wilayah yang relatif datar. Hal itu terjadi akibat saluran yang ada tak mampu menampung air karena dipenuhi sampah. Dia memberi contoh saluran Kali Tenggang.

Sementara itu, banjir rob terjadi di wilayah dekat pesisir, karena penurunan permukaan tanah. Penurunan tersebut terjadi terus-menerus, bahkan sudah ada yang mencapai 10 cm per tahun. Dengan adanya kondisi semacam itu, wilayah yang terkena rob juga bisa meluas.

''Saya khawatir saat hujan lebat, ketiga macam banjir tersebut terjadi bersamaan.''

Menurut Robert, upaya memperbaiki saluran secara menyeluruh saat ini jelas tidak mungkin.

Dia menilai kegiatan seperti Resik-resik Kutha yang diprakarsai Suara Merdeka, New Exi Production, Djarum 76 dan Pemkot Semarang, merupakan sesuatu yang positif dan perlu dikembangkan.

''Kalau pengerahan massa semacam itu bisa dikelola dengan benar, hasilnya akan efektif,'' jelas dia. (G6-18d)

Post Date : 05 Oktober 2005