|
PATI (SINDO)-Sebanyak 71 desa di Pati dipetakan sebagai wilayah rawan bencana banjir yang diprediksi terjadi pada akhir Desember ini. Terkait hal itu Pemkab Pati mengaku telah menginstruksi lembaga terkait untuk mengantisipasinya. Puluhan desa yang rawan banjir tersebut merupakan wilayah yang berada di sepanjang aliran Sungai Juwana.Jika sungai yang menjadi pertemuan beberapa sungai kecil ini meluap baik akibat hujan atau air kiriman dari lereng Muria maka puluhan desa yang tersebar di tujuh kecamatan yakni Sukolilo,Kayen, Gabus,Jakenan,Juwana, Pati dan Margorejo akan tergenang. Tahun lalu, ketinggian air banjir luapan Sungai Juwana ini berkisar antara 1–5 meter, bahkan ada yang mencapai atap rumah seperti yang terjadi di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari Kecamatan Gabus. ”Lihat saja lereng Muria saja hutannya banyak yang gundul.Makanya yang mungkin kita lakukan meminimalkan dampaknya.Makanya semua lembaga terkait mulai sekarang harus mulai waspada banjir,”ujar Kasi Kesiagaan dan Penanganan Bencana (PB) Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Pati Sujoko usai rapat kesiapan penanggulangan bencana yang digelar di ruang bagian Pembangunan dan Kesra, kemarin. Rapat ini diikuti sejumlah lembaga terkait seperti Dinas Sosial, Diskimpras,Kesbanglinmas, bagian Pembangunan dan Kesra, Dinas Kesehatan dan sejumlah lembaga lainnya. Hasil rapat kemarin, kata dia sejumlah lembaga ini dituntut membuat skala prioritas dalam penanganan bencana banjir,terlebih saat ini hujan sudah mulai rajin mengguyur wilayah Pati dan sekitarnya. DKK misalnya soal kesiapan obat-obatan dan puskesmas, sedang Diskimpras terkait progam normalisasi sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai Juwana. Untuk proses evakuasi korban banjir, lanjutnya Kesbanglinmas sudah menyiapkan enam perahu karet. Jumlah ini masih akan bertambah dengan pinjaman perahu karet milik PMI, DKK dan Dinsos Pati.Sedang untuk tim evakuasi, rencananya Kamis besok (27/11) akan mulai digelar gladi SAR terkait penanganan bencana banjir ini. ”Ada sekitar 40 personel yang kita siagakan. Saat evakuasi mereka juga akan dibantu dari instansi lain,”imbuhnya. Sedang Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Diskesospermas) Kabupaten Pati, Sugiharto mengatakan pihaknya telah menyisihkan 15 ton beras untuk persediaan cadangan saat bencana bajir melanda.Beras ini merupakan bantuan dari Departemen Sosial yang diberikan kepada Kabupaten Pati. Tiap tahun jumlahnya 100 ton.Sebanyak 85 ton sudah digunakan saat musibah awal 2008 lalu. (muhammad oliez) Post Date : 26 November 2008 |