Banjir Akibatkan Jalur Madiun-Ngawi Putus

Sumber:Media Indonesia - 26 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Jembatan darurat di Desa Purwosari yang menghubungkan Madiun-Ngawi, Jawa Timur, tenggelam oleh luapan air Kali Ulo. 

Akibatnya, jalan raya yang menghubungkan Madiun dan Kota Ngawi melalui Kecamatan Kwadungan terputus. Meluapnya, air Kali Ulo disebabkan hujan deras yang turun sejak Senin (24/11) petang.

Jembatan tersebut mulai tidak bisa dilalui kendaraan, baik yang beroda empat maupun beroda dua, sejak Senin (24/11) malam. Arus air sangat deras sehingga pengendara sepeda motor tidak berani melalui jembatan darurat tersebut.

''Sedangkan kendaraan roda empat, sejak Senin petang sudah tidak berani lewat jembatan yang terbuat dari bambu,'' ujar Suwarno, 25, warga Desa Purwosari, kemarin.

Jembatan bambu itu sebagai pengganti sementara karena jembatan beton di Desa Purwosari tersebut tengah dibangun.

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Madiun dan sekitarnya sejak Senin (24/11) sore hingga tengah malam itu juga mengakibatkan banjir di beberapa desa.

Banjir merendam puluhan rumah warga. Di Kota Madya Madiun, banjir menggenangi rumah warga Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo. Banjir juga merendam puluhan hektare tanaman padi.

Di Kabupaten Madiun, banjir terjadi di Desa Sendangrejo. Luapan Kali Dempelan juga menggenangi sebagian rumah-rumah warga Desa Dempelan, Kecamatan/Kabupaten Madiun.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Madiun, Suhardi, kemarin, mengatakan Desa Sendangrejo dan sekitarnya merupakan langganan banjir setiap musim penghujan.

Longsor di Aceh

Akibat diguyur hujan terus-menerus, longsor terjadi di jalur lintasan Gempang (Kabubupaten Pidie)-Meulaboh (Aceh Barat), dan jalur Takengon (Aceh Tengah)-Beutong Ateueh (Nagan Raya).

Di kawasan Kecamatan Geumpang, misalnya, ratusan meter kubik sedimen tanah longsor perbukitan terjal jatuh ke badan jalan. Karena itu, jalur alternatif lalu lintas dari Banda Aceh menuju enam kabupaten/kota di wilayah pantai barat selatan Aceh terganggu. Misalnya, ke Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Barat Daya.

Sopir minibus trip Banda Aceh-Meulaboh, Fakhri, kemarin mengatakan dua hari sebelumnya arus lalu lintas terhenti total sekitar 14 jam. Para penumpang bus atau pengemudi truk harus bertahan di lokasi.

Di kawasan pegunungan jalur Takengon-Beutong Ateueh, selain sedimen tanah longsor juga jatuhnya dua bongkahan batu besar memenuhi badan jalan sehingga sangat sulit dibersihkan.

Hujan yang mengguyur seluruh kabupaten di Provinsi Aceh, seharian kemarin, juga menghentikan aktivitas sejumlah sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.

Hujan deras yang turun di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tiga hari terakhir kembali menelan korban jiwa. Kali ini seorang anak, Marliah, 6, dari Desa Lemba-lembang, Kecamatan Limboro, tewas setelah terseret arus Sungai Mandar yang meluap.

Sementara itu, Perum Jasa Tirta menyiapkan delapan pintu air untuk mengganti pintu air yang rusak di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Langkah itu diambil sebagai antisipasi agar jika banjir datang air tidak meluap masuk kota setempat.

"Saat ini pintu-pintu tersebut sedang dipesan oleh PT Perum Jasa Tirta," kata Moeljono, Koordinator Pengamanan, dan Pengendalian Balai Sumber Daya Air (BPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo.

Luas hutan di Temanggung, Jawa Tengah, yang mengalami degradasi sejak tahun 1997 cukup banyak. Yakni sekitar 4.500 ha di kawasan hutan produksi dan 3.000 ha lebih di kawasan hutan lindung.

Kondisi itu membuat kerusakan lingkungan di kawasan Gunung Sindoro - Sumbing yang membentengi Temanggung makin memprihatinkan.

"Padahal wilayah Temanggung dianggap sebagai jantung bagi KPH Kedu Utara. Sebab, sebanyak 14 ribu ha dari 36 ribu ha luas hutan yang dikelola KPH Kedu Utara terdapat di daerah ini," kata Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara Agus Ruhiyana. (MR/FH/LD/YK/TS/N-2)



Post Date : 26 November 2008