|
Jakarta–Banjir setinggi 2,5 meter melanda permukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, Selasa (11/11) pagi ini. Banjir tersebut melanda warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Kejadian itu menyebabkan warga Kampung Pulo mengungsi ke mulut gang, bahkan hingga ke bahu jalan raya. Akibatnya, ruas Jalan Jatinegara Barat macet. Satu per satu warga keluar dari rumahnya ke tempat yang lebih tinggi. Warga juga mengeluarkan barang-barangnya. Rohani (52), warga RT 04/03 Kampung Pulo, mengatakan banjir setinggi lutut orang dewasa telah terjadi sejak Senin (10/11) akibat hujan deras dan banjir kiriman dari Bogor. Banjir terus meninggi dan mencapai 2,5 meter, Senin (10/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Dari bahu jalan Jatinegara Barat, genangan air terlihat jelas. Hingga Selasa (11/11), air masih menggenangi rumah warga. Aliran air deras membuat warga kesulitan mengungsi dan memindahkan barang. Ketinggian air di Bukit Duri, Tebet, mencapai dua meter. Namun, arus air tidak sederas di Kampung Pulo. Beberapa warga mengungsi ke bahu Jalan Tebet Raya Utara. Beberapa mengungsi ke posko banjir di bekas Bioskop Nusantara, Jalan Jatinegara Barat. Namun, beberapa orang masih bertahan di lantai dua rumahnya. Akibat banjir itu, anak-anak tidak bersekolah. Ketua RW 3 Kampung Pulo M Yunus mengatakan, ketinggian air di Pintu Air Manggarai 700 sentimeter (cm). Ia mengatakan, meski begitu posko banjir belum siap. Belum ada bantuan dari Departemen Sosial dan dapur umum belum didirikan. Perahu karet dan ban untuk mobilitas warga adalah milik warga. Berdasarkan pengamatan SH, posko banjir yang didirikan di depan bekas Bioskop Nusantara belum menyediakan dapur umum. Hanya ada satu petugas yang terlihat berjaga di posko itu. Sedikitnya, 10 orang warga mengungsi ke posko itu. Katulampa Aman Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya membuat permukaan air Sungai Ciliwung di Pintu Bendung Katulampa, Bogor, merambat naik. Namun, sampai Selasa (11/10) pagi, ketinggian air di papan mercu masih dalam batas aman yakni 60 sentimeter dari ketinggian normal 80 sentimeter. Andi Sudirman, petugas pintu bendung kepada SH mengatakan, sampai pukul 08.00 WIB, posisi permukaan air sungai Ciliwung berada pada ketinggian 60 sentimeter di atas papan mercu. Meski ketinggian air di pintu Bendung Katulampa masih di bawah normal, petugas secara rutin memberikan laporan ke pintu bendung di Depok dan Manggarai. Laporan itu bertujuan agar para petugas di masing-masing pintu bendung dapat melakukan langkah-langkah mengantisipasi terjadinya banjir di daerah Jakarta. Deytri Aritonang/Periksa Ginting Post Date : 11 November 2008 |