|
GROBOGAN - Setelah angin ribut memporak-porandakan ratusan rumah di Kabupaten Grobogan, kemarin giliran banjir menggenangi 196 rumah dan sekitar 220 hektare areal persawahan di Kecamatan Godong. Ketinggian air sudah mencapai 50 centimeter. Selain itu, air melimpas hingga Jl Raya Karangrayung-Godong Km 4 dan Km 5. Tepatnya di Dusun Manggihan dan Dusun Grengseng, Desa Anggaswangi serta Desa Kemloko. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi terhambat. Adapun wilayah yang terkena banjir meliputi 60 hektare areal sawah Desa Anggaswangi tergenang, 175 rumah kemasukan air dan 60 hektare areal persawahan tergenang di Desa Werdoyo, kemudian 21 rumah dan 100 hektare areal sawah tegenang di Desa Kemloko. Menurut keterangan, banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur kecamatan tersebut pada Selasa (5/4) sejak pukul 16.00. Akibatnya, tanggul Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong bobol di dua titik. Tanggul tersebut berada di ruas S.16 dengan lebar delapan meter dan empat meter. ''Ketinggian air berkisar 25 - 50 centimeter,'' kata Camat Godong Drs Mat Suberi. Pihaknya menambahkan, kerugian akibat banjir di Desa Anggaswangi, Werdoyo maupun Desa Kemloko sekitar Rp 25 juta/desa. Dari pengamatan di lapangan, hingga siang kemarin, air masih mengalir hingga ke Desa Guyangan. Beberapa areal persawahan di desa itu tergenang. Bahkan jalan desa yang menghubungkan Guyangan-Werdoyo dipenuhi air. Laju air yang begitu deras membuat warga tidak berani melewati jalan itu. Bahkan ketika seorang warga Ketangirejo nekat melintasi jalan itu dengan mengendari motor, akhirnya macet di tengah jalan. Dalijo (44), warga Ketangirejo, Kecamatan Godong yang terjebak air di Desa Guyangan mengatakan, air baru sampai ke Desa Guyangan pada siang hari. Sebab pagi harinya air belum melimpas hingga ke jalan desa itu. ''Pagi tadi, jalannya masih kering,'' katanya sembari mendorong motornya. Camat Godong Mat Suberi mengatakan, warga yang terkena banjir berharap ada bantuan material maupun bahan pokok dari semua pihak. Dan sejak pagi kemarin, beberapa warga bergotong-royong menutup tanggul yang bobol itu. Banjir juga melanda puluhan pekarangan dan areal persawahan di Desa Mayahan, Kecamatan Tawangharjo. Paling tidak ada tiga rumah milik warga Beber, Desa Mayahan yang kebanjiran. Kepala Dusun Beber Mukhroji (35) menyatakan, air sudah masuk ke pekarangan penduduk sejak Selasa (4/4) sore lalu. Bahkan tiga rumah milik warga, yakni Sutarman (50), Supangat (47), dan Mashuri (45) sempat tergenang air. ''Banjir tidak terlalu membahayakan warga, sebab airnya hanya setinggi 50 centimeter. Sebagian warga sudah meninggikan rumahnya, sehingga air tak masuk ke dalam rumah,'' ujarnya. (H3-93m) Post Date : 07 April 2005 |