|
BANDUNG, (PR).- Hujan lebat di Kota/Kab. Bandung, Kamis (13/12) sore hingga malam, menyebabkan Kecamatan Banjaran dan Majalaya, Kab. Bandung dilanda banjir antara 0,5 hingga 1,5 m. Diperkirakan, sekitar 750 rumah di kawasan langganan banjir seperti Desa Sukamaju, Majasetra, dan Majalaya, serta 700 rumah di Desa Kamasan, Banjaran, terendam. Banjir juga menyebabkan sebagian besar warga Desa Kamasan mengungsi. Camat Banjaran, Drs. H. Iman Irianto menjelaskan, hujan deras yang turun di Banjaran dan bagian atas Pangalengan sejak pukul 16.00 WIB menyebabkan jalur Soreang - Banjaran dan Banjaran - Pangalengan terputus. Namun, jalur Banjaran - Pangalengan sudah bisa dilalui sekitar pukul 22.00 WIB. "Banjirnya parah. Anak-anak Sungai Cisangkuy seperti Cisela, Cilembang, dan Citaliktik yang seharusnya bermuara ke Cisangkuy, balik arah dan meluap ke rumah-rumah penduduk di tujuh RW. Akibatnya, ada yang ketinggian airnya mencapai 1,5 m, tepatnya di RW 7," tuturnya ketika dihubungi melalui telefon seluler, semalam. Dalam keadaan darurat, camat dibantu Danramil Kapten Infanteri Duchari, Kapolsek Banjaran Iptu Sukardi, Kades Kamasan Herli Purnomo, dan Kasi Tramtib Cep Aziz Sukandar, mengevakuasi warga ke tiga titik. Masjid Persis Banjaran digunakan untuk menampung 200 warga dari RW 5 dan RW 6, masjid Al Mubarok menampung 100 warga RW 4, dan 50 orang sisanya ditampung di kantor Dinas PU Wilayah Banjaran. "Mayoritas yang dievakuasi adalah orang tua dan anak-anak. Sedangkan orang dewasa standby di dekat rumah mereka," ujarnya. Iman mengungkapkan, dukungan logistik, karena belum ada bantuan dari kabupaten, dilakukan secara swadaya kecamatan. Sebanyak 100 dus mi instan, 15 karung beras (masing-masing 25 kg) dimasak di tiga titik tempat pengungsian menggunakan dapur umum darurat. Menurut dia, untuk mengecek dan menolong warga yang mungkin tertinggal, yang sangat dibutuhkan ban, bukan perahu karet. Ini karena lokasi rumah-rumah yang meliuk-liuk. "Kami sudah minta bantuan dari kolam renang untuk mengedropnya," ucapnya. Terputus Di Majalaya, banjir tidak separah di Banjaran. Sejumlah jalan tergenang air dengan ketinggian rata-rata 60 cm. Di Jln. Raya Laswi ketinggian mencapai 70 cm. Meski demikian, warga tetap bertahan dan tidak meninggalkan rumah. "Kami masih melakukan pemantauan. Demikian pula, Bupati Bandung Obar Sobarna juga memonitor. Sementara ini bantuan perahu karet belum dibutuhkan," kata Camat Majalaya, Yiyin Sodikin melalui telefon selulernya. Menurut dia, musibah tersebut merupakan limpasan banjir. Biasanya, air akan surut 4-5 jam setelah kejadian. "Tadi banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Warga ingin Pemprov Jabar segera melakukan normalisasi Sungai Citarum sampai ke Majalaya," ucapnya. Berdasarkan pemantauan "PR" di lapangan, memasuki Kp. Biru sudah ada dua titik limpasan air setinggi 30 cm. Arus lalu lintas terputus di Kp. Ciwaleng, Desa Sukamaju. Suasana gelap karena aliran listrik padam. Sejumlah sepeda motor dan angkutan kota berhenti membentuk antrean sepanjang puluhan meter menunggu banjir surut, sedangkan kendaraan kecil lainnya memutuskan balik arah. Menurut Mulyadi (45), satpam PT Firman Jaya, jalur ke Majalaya mulai terputus pukul 21.30 WIB. "Hujan sudah mulai turun sejak sore," ujarnya. Sekdes Majalaya, Asep Yustiana mengatakan, lalu lintas di Majalaya tidak lumpuh total. Pengguna jalan masih bisa mengambil jalan pintas ke Sapan dan Leuwidulang. Kepala Desa Sukamaju Soni Rismandani melaporkan, 300 rumah di Desa Sukamaju, Kec. Majalaya, Kab. Bandung, tergenang air hingga 80 cm. Rumah warga yang diterjang banjir sebagian besar berada di bantaran Sungai "Sudah lama penyempitan sungai dilaporkan ke pemerintah kabupaten serta provinsi," ujarnya. (A-56/A-58/A-100) Post Date : 14 Desember 2007 |