|
BANDUNG – Komisi C DPRD Kota Bandung mendesak Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan segera mengatasi melubernya sampah di jalanan kota ini. Seperti diketahui, belum berfungsinya alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung Barat,menyebabkan angkutan sampah masih tertunda hingga hari ini. Tumpukan sampah pun masih terlihat di tempat pembuangan sementara (TPS) warga dan pasar tradisional.Seperti di Pasar Kosambi Jalan Jenderal Ahmad Yani,Pasar Cihaurgeulis Jalan Surapati, Pasar Palasari Jalan Lodaya, Jalan Puter, Cijambe,dan jalan lainnya. “Melubernya sampah di Kota Bandung sangat mengkhawatirkan. Harus diantisipasi adanya Bandung lautan sampah jilid dua,” kata Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung DPRD,Jalan Aceh,kemarin. PD Kebersihan juga diminta untuk mencairkan dana darurat, dalam mengatasi rusaknya alat berat di TPA Sarimukti.“Kami minta PD Kebersihan cari cara lain, alat yang rusak bisa dicarikan pinjaman atau sewaan.Berbeda urusannya dengan biaya regular. PD kebersihan harus mengeluarkan dana darurat. Anggarannya pasti ada,”ujarnya. Entang mengatakan, PD Kebersihan jangan hanya mengandalkan Pemprov Jawa Barat. “Apalagi sebentar lagi liburan Tahun Baru 2013.PD Kebersihan harus melakukan tanggap darurat yang cepat,” tandasnya. Wali Kota Bandung Dada Rosada mengungkapkan rasa cemasnya akan menumpuknya sampah di sudut-sudut Kota Bandung.“Ya, cemas. Sampah memang akan menggunung kalau alat berat belum juga diperbaiki. Kalau tidak cepat mengangkut, kejadian 2005 bisa terulang,”kata Dada. Seperti diketahui pada 2005 lalu, hampir dua bulan tidak ada pengangkutan sampah karena masalah yang sama yakni alat rusak di TPA Sarimukti. Kemudian, Bandung menjadi lautan sampah saat itu. Dada juga mengaku kewalahan dengan pesan singkat atau SMS dari warga yang mengeluhkan sampah tak terangkut. Sejak empat hari terakhir sampah di Kota Bandung menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS),pasar,dan meluber ke jalanan. “Beberapa hari ini saya dapat SMS dari masyarakat. Banyak SMS itu mengatakan kepada saya,Wali Kota ini sampah di mana-mana,”ungkap Dada. Dia mengatakan, 8.000 meter kubik sampah dihasilkan Kota Bandung setiap harinya. Maka,jika sampai tiga hari saja tidak diangkut bisa merepotkan.“ Melalui Dishub Provinsi Jabar (yang hadir pada acara peresmian TMB),saya minta ke Gubernur tolong sampaikan. Masa benerin satu saja alat enggak bisa,”desak Dada. Oleh karena rusaknya enam alat berat di TPA Sarimukti, Dada meminta masyarakat diet sampah.“Masyarakat juga jangan banyak memproduksi sampah, kan bisa tidak konsumtif. Satu persen aja kurangi produksi sampah,”ucapnya. Menurut Dada, Kota Bandung tidak punya lagi alternatif untuk pembuangan sampah, selain TPA Sarimukti. Dia juga mengakui belum ada pengelolaan terpadu yang dapat mengurangi volume dalam jumlah signifikan. “Makanya, kita harus kembali ke program PLTSa (pembangkit listrik tenaga sampah). Kita harus cepat punya supaya ada tempat pengelolaan,” ujar dia. Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar sempat menyatakan bahwa Pemkot Bandung tidak bisa membayar alat baru untuk membantu rusaknya alat di TPA Sarimukti. “Kami sudah bayar tipping fee Rp33.500 per ton sampah yang diangkut. Kami pun sedang berkoordinasi dengan BPSR dan Pemprov agar segera dibetulkan alatnya,” kata Cece. gita pratiwi Post Date : 28 Desember 2012 |