Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah

Sumber:Jurnal Nasional - 20 Desember 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

KOTA Bandung nyaris menjadi "lautan sampah" untuk yang kedua kali sejak peristiwa serupa terjadi pada tahun 2005 lalu. Setelah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dari Kota Bandung di Sarimukti, Desa Sarimukti dan Mandalasari, Rajamandala Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat, ditutup warga setempat sejak Senin (12/12) lalu.

Dari pantauan Jurnal Nasional sejak beberapa hari lalu hingga Sabtu (18/12) kemarin, gundukan sampah yang tidak terangkut mulai menumpuk dan memenuhi di pinggir jalan-jalan kota. Meski pada Jumat kemarin, dilaporkan telah terjadi kesepakatan antara Pemkot Bandung dan warga setempat hingga pemblokiran TPA Sarimukti dibuka kembali oleh warga.

Penutupan jalan menuju TPA Sarimukti dilakukan warga setempat karena kesal dengan permintaan warga setempat kepada Pemkot Bandung yang tidak merespons permintaan warga agar memperbaiki jalan Cipendeuy menuju lokasi TPA Sarimukti yang semakin rusak parah. Koordinator aksi pemblokiran warga Desa Sarimukti dan Desa Mandalasari, Gianta saat dihubungi Jurnal Nasional, Sabtu (18/12) mengatakan, pihaknya terpaksa menutup jalan ke TPA Sarimukti, karena permintaan warga agar Pemkot Bandung memperbaiki jalan yang rusak parah, tetap tidak digubris.

"Padahal keluhan dan permintaan warga sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun puncaknya terjadi pada Senin awal pekan kemarin. Setelah pemblokadean terjadi, baru Pemkot Bandung sepakat merealisasikan perbaikan jalan di sana," ucapnya.

Gianta juga menyatakan permintaan maaf kepada seluruh warga Kota Bandung, hingga sekarang ini banyak sampah yang menumpuk tidak terangkut. Menurutnya, hal ini terpaksa dilakukan karena warga setempat juga mengalami dampak buruk akibat infrastruktur jalan yang rusak.

"Karena setiap hari ratusan kendaraan truk pengangkut sampah dari Kota Bandung menuju TPA Sarimukti bolak-balik melalui jalan yang melewati dua desa, yakni Desa Sarimukti dan Desa Mandalasari," ucapnya.

Namun dampak hampir sepekan sampah-sampah tidak terangkut, menjadi kendala tersendiri bagi Kota Bandung. Disebutkan, diperlukan waktu hingga 10 hari untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di berbagai jalan trotoar di kota.

Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda yang datang langsung ke lokasi untuk membuat kesepakatan dengan warga setempat mengatakan, volume sampah yang dihasilkan warga Kota Bandung mencapai 1.700 ton per hari.

"Dari jumlah itu, setiap hari paling terangkut sebanyak 1.000 ton. Sisanya ada yang diolah menjadi pupuk kompos, dan sisanya diangkut hari esoknya," ucapnya.



Post Date : 20 Desember 2010