|
Bandung, Kompas - Setengah dari panjang jalan yang mencapai 1.170 kilometer di Kota Bandung tidak dilengkapi drainase. Maka, wajar jika setiap musim hujan datang, puluhan bahkan ratusan titik jalan di Kota Bandung digenangi banjir cileuncang. "Sebagian besar jalan yang tanpa drainase itu berada di desa- desa," kata Kepala Dinas Tata Kota Bandung Juniarso Ridwan di sela- sela rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung di Hotel Horison, Senin (4/12). Juniarso mengungkapkan, jalan yang ada di Kota Bandung tidak melulu dibangun Pemerintah Kota Bandung. Sebagian lainnya dibangun pengembang dan masyarakat umum. Jalan-jalan yang dibangun masyarakat inilah yang banyak tidak disertai dengan drainase. Sementara itu, Kepala Dinas Bangunan Kota Bandung Djodjon Nurdjaman menjelaskan, pihaknya tengah mendata jumlah bangunan di atas saluran air. Rencananya, bangunan ini akan dibongkar guna memperbaiki sistem drainase kota. Bangunan yang berada di atas saluran air ini antara lain di daerah Cikapayang, Gedebage, Bojonegara, dan Cibeunying. "Yang paling banyak di daerah Cibeunying, tetapi belum ada data pastinya. Kami baru akan mendatanya. Bangunan yang tidak memiliki izin akan dibongkar tanpa ganti rugi," kata Djodjon. Anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Supardijono Sobirin mengatakan, penataan drainase di Kota Bandung amburadul. Drainase yang dibangun, kata Sobirin, tidak menyatu antara drainase bangunan kompleks perumahan dan drainase kota secara umum. Akibatnya, air tidak dapat mengalir ke tempat semestinya. Selain drainase yang parsial, lanjut Sobirin, kondisi drainase kota diperparah dengan banyaknya bangunan yang kedap air (impervious). Pada tahun 1960-an, jika terjadi hujan di Kota Bandung, 65 persen air hujan yang jatuh bisa meresap ke dalam tanah, 35 persen mengalir melalui saluran drainase yang kondisinya baik. Tahun 2006, jika terjadi hujan di Kota Bandung, 95 persen air hujan yang jatuh langsung menjadi banjir cileuncang, dan hanya 5 persen yang meresap ke tanah.(MHF) Post Date : 05 Desember 2006 |