Bandara Samarinda Ditutup Karena Banjir

Sumber:Koran Tempo - 21 April 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SAMARINDA - Banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sejak Jumat lalu terus meningkat. Air bah itu bahkan mulai menggenangi sebagian terminal Bandara Termindung. Pengelola pun terpaksa menutup bandara itu sejak pukul 10.00 WITA kemarin.

Kepala Bandara Bambang Darmawanto mengatakan sebenarnya awalnya ia tak berencana menutup bandara karena ketinggian air masih bisa ditoleransi. Namun, menjelang siang, air terus meninggi bahkan merendam apron dan terminal bandara. "Karena berpengaruh pada pelayanan, kami terpaksa menutupnya," kata Bambang.

Akibat penutupan ini, setidaknya tiga penerbangan yang akan memakai bandara itu, yakni Kal Star, Avia Star, dan Trigana Air, dibatalkan.

Untuk melayani penumpang, maskapai mengalihkan ke Bandara Sepinggan, Kota Balikpapan.

Dari pantauan kemarin, selain kawasan bandara, jalan menuju bandara sudah tertutup air dengan ketinggian mencapai pinggul orang dewasa. Dengan kondisi ini, dipastikan tak ada kendaraan yang bisa menjangkau bandara. Apalagi bandara itu merupakan perintis yang melayani penerbangan untuk wilayah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Timur.

Banjir kemarin juga mengganggu pelaksanaan ujian nasional di sejumlah kawasan di Samarinda. Satu sekolah terpaksa memindahkan lokasi ujian. Di dua sekolah lainnya, siswa terpaksa ujian di tempat yang terendam air. “Pemindahan lokasi ujian siswa SMA PGRI 1 Samarinda atas usulan sekolah karena bangunan mereka terendam,” kata Suwar, Ketua Subrayon I, yang juga Kepala SMK Negeri I.

Sementara itu, warga korban banjir mulai mengeluhkan belum tibanya bantuan sejak air bah melanda mereka, Jumat lalu. “Sebelum pemilu, banyak partai datang membawa bantuan. Sekarang, giliran bencana bener-bener, bantuan tak ada” kata Sabaruddin, warga perumahan Griya Mukti Sejahtera, Kelurahan Gunung Lingai.

Banjir di kawasan ini merendam tiga kompleks permukiman dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Kondisinya semakin mengenaskan karena hujan sejak kemarin membuat ketinggian air terus bertambah. Warga mengaku masih belum tahu kapan air mulai surut. Tapi berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, banjir berlangsung lebih dari sepekan. "Ini lebih besar dari banjir sebelumnya," ujarnya.

Tingginya genangan air membuat warga mulai kesulitan memperoleh makanan. Jalan keluar dari perumahan itu kini seluruhnya terendam. FIRMAN HIDAYAT



Post Date : 21 April 2009