Bali resmi mengoperasikan instalasi pengelola air bersih yang berasal dari limbah kemarin. Pengoperasian Badan Layanan Umum Pengelola Air Limbah itu mendapat apresiasi banyak kalangan, sebab empat tahun lagi Bali akan mengalami krisis air bersih seperti dinyatakan dalam hasil studi sebuah lembaga di Jepang.
“Kekhawatiran masyarakat Bali akan prediksi krisis air pada 2015 setidaknya sedikit terjawab dengan beroperasinya instalasi ini,” kata Sekretaris Daerah Bali Made Jendra seusai meresmikan instalasi itu.
Jendra mengatakan, instalasi yang dibangun atas kerja sama pemerintah pusat, Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, dan Japan International Cooperation Agency (JICA) itu bisa menghasilkan air bersih 9000 meter kubik per hari atau setara 100 liter per detik.
Jumlah itu memang masih jauh dari jumlah krisis air yang diperkirakan terjadi pada 2015 nanti, yakni sebesar 1.500 liter per detik. “Produksi air bersih itu diharapkan bisa meningkat seiring selesainya proyek saluran limbah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bali Dewa Punia Asa menjelaskan, saat ini baru 8.647 rumah tangga yang tersebar di Denpasar dan Badung yang sudah tersambung dalam Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) tahap pertama. Dari sambungan itu, sudah dihasilkan 22.000 meter kubik limbah per hari. (miftachul chusna)
Post Date : 11 Agustus 2011
|