Bali Kampanyekan Bebas Kantong Plastik

Sumber:Media Indonesia - 03 Juli 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

KANTONG plastik terbuat dari turunan minyak bumi. Menghambur-hamburkan kantong plastik berarti juga mem boroskan sumber daya alam. Selain itu, secara estetis dan kesehatan, sampah kantong plastik merugikan lingkungan dan kesehatan.

‘’Kami ingin Bali menjadi pulau yang bebas kantong plastik,’’ kata Yuyun Ismawati dari LSM BaliFokus, kemarin.

Di Bali, setiap hari dihasilkan sekitar 5.000 ton sampah. Lima belas persennya adalah sampah plastik, berkisar 600-750 ton per hari (11%-12% dari total volume sampah), atau kurang lebih sama dengan 167 truk/hari.

Tiap hari satu supermarket be sar membagikan ribuan kantong plastik. Walaupun tidak dipungut biaya untuk kantong plastik tersebut, masyarakat luas akan terbebani dengan biaya penangan an sampah yang ditimbulkan dan dampaknya terhadap lingkung an.

Proses pemusnahan plastik, ter utama yang mengandung PVC, dengan cara pembakaran akan menghasilkan dioksin yang bersifat racun. Akumula si racun ini di tubuh bakal meningkatkan risiko kanker.

Untuk itu, dalam rangka mem peringati International Plastic-Bag Free Day yang jatuh pada 3 Juli ini, empat lembaga nonprofi t bergabung meluncurkan kampanye publik bersama di Bali pada 4 Juli besok. Melalui kampanye ini, masyarakat lu as diajak untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa tas sendiri ke tika berbelanja.

Kegiatan ini melibatkan juga LSM Bali Cantik Tanpa Plastik, Yayasan GUS, dan EcoBali yang menaruh perhatian pada isu-isu lingkungan, terutama sam pah plastik, daur ulang, dan zero waste.

Melalui kampanye ini, keempat lembaga swadaya ini berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran warga tentang bahaya dan kerugian plastik, mengajak masyarakat lebih bijak berbelanja, mendukung perubahan perilaku masyarakat secara luas, dan menggalang dukungan kebijakan instansi berwenang mengurangi dan menghapuskan peredaran kantong plastik. Ikan di pantai dan merusak terumbu karang serta berdampak pada perkembangan dan citra pariwisata Bali.

Salah satu praktik yang bisa dilakukan sehari-hari untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan penggunaan reusable bag, tas kain, atau tas sendiri yang ramah lingkungan ketika berbelanja. Konsep ini sudah diterapkan salah satu ritel di Bali sejak akhir 2009.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika secara terang-terangan mengimbau pu sat-pusat perbelanjaan di Bali baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar un tuk mengurangi kantong plas tik.

‘’Minggu lalu Gubernur Bali mengumumkan rencana untuk mewajibkan supermarket di Bali menyediakan tas kain dan tidak lagi menyediakan kantong plastik. Kami merasa memang saatnya untuk menerapkan kebijakan yang progresif ini,’’ tambah Alex Ryan. Arnoldus Dhae



Post Date : 03 Juli 2010