|
GARUT, (PR).- Warga Kel. Ciwalen, Kec. Garut Kota, Kab. Garut diimbau tidak lagi menggunakan air sumur yang sudah bercampur lumpur. Air yang keruh dapat mengandung zat berbahaya seperti mangan dan besi, jika dibiarkan dapat memicu penyakit kanker. Hal itu diungkapkan Kasi Penyehatan Air dan Permukiman Bidang Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Garut Kadar, Rabu (5/8). "Kalau air sudah berwarna keruh sebaiknya tidak lagi dikonsumsi. Sebab, dapat mengandung besi dan mangan yang membahayakan bagi kesehatan," ujarnya. Berita "PR" sebelumnya, ratusan warga di Kel. Ciwalen, Kec. Garut Kota, Kab. Garut terpaksa menggunakan air sumur yang sudah berbau dan berwarna kecokelatan karena bercampur lumpur. Kekeringan yang melanda kawasan tersebut menyebabkan debit air di sumur berkurang dan hanya menyisakan lumpur tebal. Persyaratan kualitas Air Minum dan Air Bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu, air minum yang sehat dan ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum seharusnya juga tidak mengandung bakteri patogen dan tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan kesehatan. Air yang keruh disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi. Warna air sering kali mengindikasikan adanya berbagai zat kimia ataupun organisme yang berwarna. Demikian bau air juga dapat memberi petunjuk kualitas airnya. "Kualitas air di sumur Ciwalen perlu diperiksa di laboratorium yang terdiri dari parameter fisika, kimia dan bakteriologi," katanya. Menanggapi pengajuan pembuatan sumur artesis sebagai sumber air baru bagi warga Ciwalen, Kabid. Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan, Tata Ruang dan Cipta Karya (Dispertacip) Kab. Garut Rinandi menyatakan, sepanjang kawasan tersebut masuk dalam areal penangkapan air (Catchment area), pembuatan sumur artesis dapat dilakukan. (A-158) Post Date : 06 Agustus 2009 |